Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan berupa bahan pangan beberapa waktu lalu.
Bahkan dalam PPTM 2021 kemarin, Menlu Retno sempat menyinggung soal rencana bantuan pendidikan dan bantuan untuk kaum perempuan di sana.
Baca Juga
Teuku Faizasyah, selaku Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Dirjen IDP) pun menegaskan bahwa bantuan tersebut bukan merupakan bentuk pengakuan Indonesia terhadap Taliban.
Advertisement
"Kami ingin kembali menggarisbawahi bahwa hingga sekarang tidak ada satupun negara yang mengakui pemerintahan Taliban saat ini di Afghanistan, namun di sisi lain teman-teman juga mencermati bahwa hampir semua negara melakukan engagement dengan pihak Taliban termasuk di dalam hal inilah negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa," ujar Faizasyah dalam press briefing Kemlu RI, Kamis (13/1/2022).
"Oleh karena itu, ada keperluan kita semua untuk membedakan kedua hal ini antara memfasilitasi proses bantuan kemanusiaan dan hal-hal yang bersifat esensial," sambungnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Khalid Balti, pemimpin senior Taliban dikabarkan tewas di Afghanistan, Rabu (12/01/22) waktu Indonesia. Belum diketahui apa penyebab meninggalnya salah satu pemimpin Taliban tersebut. Namun, diketahui Khalid tewas ditembak pria tak dikenal di Afghani...
Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan
Lebih lanjut mengenai bantuan Indonesia untuk Afghanistan di bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan,
"Komitmen Indonesia untuk pemberdayaan perempuan snilai USD 3 juta," ujar Abdul Kadir Jailani, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika dalam press briefing, Kamis (13/1/2022).
Bantuan tersebut akan disalurkan melalui mekanisme kerja sama pembangunan.
Advertisement