Sukses

Jepang Kirim 2,7 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Indonesia pada Awal 2022

Totalnya, Jepang telah mengirimkan donasi sebanyak 6,8 juta vaksin COVID-19 ke RI.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang akan mengirimkan donasi vaksin COVID-19 ke Indonesia pada awal 2022. Vaksin COVID-19 yang dikirimkan adalah buatan AstraZeneca.

Berdasarkan informasi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kamis (13/1/2021), ada 2,72 juta dosis tambahan vaksin AstraZeneca kepada Indonesia. Rencananya, vaksin itu akan dikirim pada 15-19 Januari 2022.

Sebelumnya, Jepang sudah pernah mengirim sekitar kurang lebih 4,15 juta dosis vaksin yang sebelumnya telah disumbangkan kepada Indonesia pada Juli dan Oktober 2021.

"Jumlah vaksin yang diberikan oleh Jepang kepada Indonesia secara keseluruhan mencapai kurang lebih 6,88 juta dosis," ujar pihak Kedubes Jepang, Kamis (13/1/2022).

"Jepang akan terus bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan mitra strategis bagi Jepang, demi berakhirnya pandemi COVID-19 sesegera mungkin," jelas pihak Kedubes Jepang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Vaksin AstraZeneca Bisa untuk Booster

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa vaksinasi booster dimulai pada Rabu 12 Januari 2022. Adapun kombinasi vaksin yang mulai diberikan pada 12 Januari 2022 sesuai pertimbangan yang disebutkan dan sesuai kesiapan dari vaksin yang ada.

"Untuk penerima Sinovac dan Sinovac akan diberikan booster-nya setengah dosis Pfizer. Berikutnya, Sinovac, Sinovac, akan diberikan booster setengah dosis vaksin AstraZeneca. Dan, penerima AstraZeneca, AstraZeneca booster-nya setengah dosis Moderna," katanya.

"Ini kombinasi awal dari rezim vaksin booster yang akan kita berikan sesuai ketersediaan yang ada. Yang nantinya bisa berkembang hasil research yang baru. Semua kombinasi mendapat rekomendasi BPOM dan ITAGI. Sudah sesuai dengan rekomendasi WHO," Menkes menambahkan.

Yang mana bisa diberikan vaksin sejenis atau bisa vaksin yang berbeda atau heterolog.

"Diberikan keleluasaan masing-masing negara," kata Budi.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19: