Sukses

Letusan Gunung Berapi Tonga Picu Tsunami di Jepang, Gelombang Tinggi di AS

Amerika Serikat dan Jepang telah menyarankan orang-orang di garis pantai Pasifik untuk menjauh dari pantai sebagai tindakan pencegahan terhadap gelombang tsunami menyusul letusan gunung berapi di Tonga.

Liputan6.com, Iwate - Amerika Serikat dan Jepang telah menyarankan orang-orang di garis pantai Pasifik mereka untuk menjauh dari pantai sebagai tindakan pencegahan terhadap gelombang tsunami yang disebabkan oleh letusan gunung berapi di Pasifik Selatan.

Jepang telah memperingatkan tsunami setinggi tiga meter, dan gelombang 1,2 meter menghantam selatan negara itu, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (16/1/2022).

AS memperingatkan arus dan gelombang yang kuat, dan banjir pesisir.

Letusan gunung berapi bawah laut yang besar menyebabkan gelombang lebih dari satu meter menghantam Tonga pada Sabtu 15 Januari 2022.

Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haʻapai terdengar di Pasifik Selatan, bahkan hingga sejauh AS.

Banyak bagian Tonga, yang ibukotanya hanya berjarak sekitar 65 km (40 mil) dari selatan letusan, tertutup abu dan mengalami pemadaman listrik, saluran telepon, dan layanan internet hampir total. Tingkat cedera atau kerusakan masih belum jelas.

Rekaman media sosial menunjukkan air mengalir melalui gereja dan beberapa rumah, dan saksi mata mengatakan abu jatuh di atas ibukota, Nuku'alofa.

Video di media sosial menunjukkan kemacetan lalu lintas ketika orang-orang mencoba melarikan diri dari daerah dataran rendah dengan mobil.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tsunami di Jepang dan Negara Lain

Di Jepang, tsunami 1,2 meter tercatat di distrik Kominato di Pulau Amami-Oshima di Prefektur Kagoshima pada pukul 23:55 (14:55 GMT) dan di kota Kuji, Iwate setinggi 1,1 meter pada hari Sabtu.

Warga di Miyako, Iwate juga melaksanakan evakuasi. Mereka bertahan di beberapa titik pengungsian hingga Minggu 16 Januari waktu setempat, the Asahi Shimbun melaporkan.

Begitu kerasnya letusan delapan menit awal sehingga bisa terdengar sebagai "suara guntur keras" di Fiji, lebih dari 800 km jauhnya, menurut para pejabat di ibukota, Suva.

Pemerintah Fiji mengeluarkan peringatan tsunami dan membuka pusat evakuasi bagi orang-orang di daerah pesisir. Vanuatu, negara kepulauan lain di Pasifik, mengeluarkan peringatan serupa.

Prof Shane Cronin, seorang ahli vulkanologi di University of Auckland, mengatakan letusan itu adalah salah satu yang terbesar di Tonga dalam 30 tahun terakhir.

"Ini adalah peristiwa yang cukup besar - ini adalah salah satu letusan yang lebih signifikan dalam dekade terakhir setidaknya," katanya kepada BBC.