Liputan6.com, Tepi Barat - Sebanyak 700 kasus varian Omicron COVID-19 telah dilaporkan di wilayah Palestina dalam waktu kurang dari dua bulan.
Dikutip dari laman Xinhua, Senin (17/1/2022) pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (16/1).
Baca Juga
Kamal al-Shakhra, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan kepada wartawan bahwa peningkatan pesat dalam kasus Omicron "mengkhawatirkan."
Advertisement
Kemenakes Palestina memperhatikan bahwa tingkat positif virus corona di Tepi Barat naik menjadi 30 persen.
Kamal al-Shakhra mengatakan, varian Omicron "sangat berbahaya bagi mereka yang masih belum menerima vaksinasi yang tepat."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Imbau Warga Segera Vaksin
Juru bicara itu memperingatkan lonjakan lain dalam kasus COVID-19 dalam beberapa hari mendatang.
Ia mendesak masyarakat untuk mendapatkan vaksin sesegera mungkin dan mematuhi langkah-langkah perlindungan memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Pada Minggu (16/1), Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mencatat tiga kematian dan 642 kasus COVID-19 baru di Tepi Barat dan Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.
Advertisement