Sukses

Aktivis Hewan Kecam Festival Gulat Unta di Turki

Federasi Hak Hewan (HAYTAP), mengatakan mendorong hewan untuk saling bertarung adalah "kejahatan besar.”

Liputan6.com, Ankara - Festival gulat unta tradisional di Turki barat yang menarik ribuan orang setiap tahun menuai kritik dari aktivis hak-hak binatang. Para aktivis mengatakan kelompok hewan pemamah biak besar itu dilecehkan dan dilukai selama acara tersebut.​

Festival Gulat Unta Internasional ke-40 diadakan di Selcuk, bagian dari Provinsi Aegean Izmir, pada Minggu (16/1). Festival tersebut diikuti oleh 152 unta dengan menggunakan pelana dan kain hias dan bordir berbagai pola dan warna di punuk dan leher mereka.

Unta-unta itu dibawa ke arena berpasir untuk saling menabrak, dengan wasit dan personel lain di dekatnya. Meski demikian, hewan-hewan tersebut diharuskan menggunakan pelindung mulut untuk mencegah luka gigitan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (18/1/2022).

Ribuan orang mengatur meja dan kursi di sebuah bukit yang berdekatan dengan arena dan memasak di atas barbekyu. Mereka makan dan minum sambil menyaksikan unta itu melakukan gulat.

Gulgun Hamamcioglu, perwakilan Izmir, Turki untuk Federasi Hak Hewan (HAYTAP), mengatakan mendorong hewan untuk saling bertarung adalah "kejahatan besar.”

"Anda melihat seekor binatang, makhluk hidup berkelahi di depan Anda dan ia menderita, terluka dan mungkin mereka saling membunuh. Orang-orang menikmati ini dan mungkin mendapatkan keuntungan finansial," katanya.

"Tolong mari kita bersama-sama menghentikan gambaran rasa malu ini, pemandangan yang membuat kita malu akan sikap manusia," tambah Hamamcioglu. ​

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Pengikut Festival

Mehmet Falakali, mantan kepala kantor Kementerian Pariwisata di Selcuk, mengatakan unta tidak dapat saling melukai secara serius dan ada personel yang akan memisahkan mereka jika terjadi bentrokan menjadi terlalu intens.

"Orang-orang yang bertugas memisahkan unta-unta itu saling menjauh ketika wasit melihat (perkembangan negatif)," katanya.

Necip Cotura, yang memiliki tiga ekor unta dan mengikuti festival sebagai hobi, mengatakan acara tersebut merupakan tradisi lama. "Ini adalah sesuatu yang dilakukan dengan cinta. Ini bukan pertarungan, ini gulat - seperti halnya manusia bergulat," katanya.

Yahya Yavuz, peserta lain, mengatakan, keluarganya merawat empat unta mereka seperti anak-anak mereka dan unta-untanya tidak akan menyakiti orang lain.