Liputan6.com, Badghis - Sedikitnya 22 orang tewas sejauh ini setelah gempa bumi berturut-turut melanda bagian barat Afghanistan pada Senin (17/1).
Seorang juru bicara mengatakan kepada AFP, empat anak termasuk di antara mereka yang ditemukan tewas di reruntuhan.
Menurut data dari US Geological Society (USGS), gempa magnitudo 4,9 dan 5,3 mempengaruhi provinsi barat laut Badghis, di mana itu menyebabkan rumah dan bangunan runtuh.
Advertisement
Baca Juga
Mereka menambahkan bahwa lebih dari 700 rumah telah rusak, demikian dikutip dari laman BBC, Selasa (18/1/2022).
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan di Afghanistan, di mana banyak tempat tinggal tidak stabil atau dibangun dengan baik.
USGS menangkap dua gempa Afghanistan pada Senin kemarin yang melanda sekitar 50 km (31mi) dari Qala-e-Naw, ibu kota provinsi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gempa Susulan Terjadi Selang Dua Jam Kemudian
Gempa pertama terjadi pada sore hari, dan yang kedua terjadi sekitar dua jam kemudian. Dampaknya paling terasa di distrik Qadis dan Mugr.
Badghis di barat laut, berbatasan dengan Turkmenistan. Ini dianggap sebagai salah satu wilayah Afghanistan yang paling tidak berkembang dan termiskin.
Afganistan yang tergolong negara miskin masih berjuang dengan beban utang yang besar dan pasokan yang tidak mencukupi, diperparah setelah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.
Advertisement