Liputan6.com, Yerusalem Timur - Palestina memperingatkan Israel untuk berhenti melakukan pengusiran terhadap warganya yang tinggal di Yerusalem Timur.
"Upaya Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah termasuk dalam kerangka pemindahan paksa," kata Presiden Mahmoud Abbas dalam sebuah pernyataan pers.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Xinhua, Selasa (18/1/2022) Abbas juga menekankan bahwa tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan kemanusiaan.
Pernyataan itu mengatakan penggunaan kekuatan Israel untuk penggusuran dan persetujuan pembangunan ribuan unit pemukiman akan meningkatkan ketegangan di wilayah Palestina.
Evakuasi merupakan awal dari proses pemindahan paksa puluhan keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur, tambah pernyataan itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Palestina Butuh Intervensi Internasional
Abbas menyerukan intervensi segera masyarakat internasional untuk melindungi rakyat Palestina dan "mengakhiri kebijakan pendudukan Israel."
Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara merdeka masa depan mereka, sementara Israel bersikeras bahwa seluruh Yerusalem harus menjadi ibu kota abadinya.
Sheikh Jarrah melihat beberapa konfrontasi antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel setelah putusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina.
Advertisement