Liputan6.com, Jakarta - Margarito Martinez, 49 tahun, seorang jurnalis foto Meksiko, tewas dengan luka tembak di kepalanya. Ia ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya di Tijuana, kota perbatasan Meksiko dengan Amerika Serikat.
Martinez diketahui telah bekerja selama lebih dari satu dekade di Tijuana untuk beberapa media nasional dan internasional. Sebagai jurnalis foto, ia kerap meliput kejahatan geng dan kekerasan di Tijuana.
Baca Juga
Kantor Kejaksaan Agung negara bagian Baja California mengatakan para pejabat yang menanggapi panggilan 911 menemukan tubuh Martinez di luar rumahnya dengan cedera kepala yang disebabkan senjata api.
Advertisement
Seorang rekan jurnalis di Baja California mengatakan, Martinez belum lama ini dimasukkan ke dalam program perlindungan negara untuk melindungi nyawanya. "Dia baru-baru ini masuk dalam program perlindungan karena menerima ancaman," kata reporter yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jurnalis Kedua yang Dibunuh
Tijuana menjadi salah satu kota paling kejam di Meksiko karena konflik antargeng narkoba yang juga memperebutkan rute perdagangan manusia.
Komisi Hak Asasi Manusia di Baja California mengutuk pembunuhan Martinez, seperti dilansir Antara, Selasa (18/1/2022). "Setiap serangan terhadap jurnalis merupakan serangan terhadap kebebasan berekspresi dan hak masyarakat untuk mendapat informasi."
Martinez adalah jurnalis kedua yang dibunuh pada 2022 di Meksiko, setelah kematian Jose Gamboa pekan lalu di negara bagian Veracruz. Selama 2000-2021, kelompok hak asasi manusia Article 19 telah mencatat 145 pembunuhan jurnalis di Meksiko.
Advertisement