Liputan6.com, Nuku'alofa - Pesawat bantuan asing pertama telah tiba di Tonga, membawa air dan pasokan yang sangat dibutuhkan untuk negara Pasifik itu. Otoritas Selandia Baru mengatakan, pesawat militernya mendarat di bandara utama Tonga setelah para pekerja membersihkan abu dari landasan.
Seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/1/2022). Pesawat dan kapal lain yang dikirim oleh Selandia Baru dan Australia sedang dalam perjalanan.
Advertisement
Baca Juga
Letusan gunung berapi bawah laut dan gelombang tsunami Tonga membuat abu vulkanik menyelimuti pulau-pulau di negara itu.
Hal ini lantas menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Abu dan air laut telah mencemari persediaan air.
Setidaknya tiga orang telah meninggal dan komunikasi telah lumpuh, dan Tonga baru saja mulai membangun kembali kontak global setelah lima hari terputus dari seluruh dunia. Lapisan abu tebal menutupi landasan pacu bandara di ibu kota Nuku'alofa, mencegah pesawat mendarat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Upaya Membersihkan Landasan Pacu Bandara
Selama berhari-hari tim penyelamat dan ratusan sukarelawan bekerja mati-matian untuk membersihkan landasan menggunakan gerobak dorong dan sekop, yang oleh komandan pasukan gabungan Selandia Baru Laksamana Muda Jim Gilmour disebut sebagai "upaya raksasa".
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat C-130 Hercules mereka mendarat di Tonga tepat setelah pukul 16.00 waktu setempat (03.00 GMT). Itu penuh dengan wadah air, kit tempat tinggal sementara, generator listrik, peralatan kebersihan dan keluarga dan peralatan komunikasi.
Australia mengatakan, yang pertama dari dua pesawat Boeing C-17 Globemaster tiba pada Kamis (20/1) membawa pasokan juga memiliki perangkat "penyapu" untuk membantu menjaga landasan tetap bersih.
Peralatan untuk memperbaiki dan meningkatkan telekomunikasi serta air dasar, obat-obatan dan perlengkapan kebersihan jadi prioritas.
Advertisement