Sukses

Piala Asia Wanita 2022: Timnas Putri Australia Mengaku Lapar Gelar

Timnas putri Australia memiliki posisi FIFA tertinggi di Piala Asia Wanita 2022.

Liputan6.com, Mumbai - Pelatih timnas putri Australia mengaku sudah sangat siap secara fisik dan mental di Piala Asia Wanita 2022. Pertandingan pertama timnas putri Australia adalah melawan timnas putri Indonesia di Mumbai, India.

"Saya sungguh percaya pada persiapan. Ini bukan karena saya, ini karena semua staf dan pemain yang saya miliki di sekitar saya yang mendidik saya dan membantu saya menyiapkan turnamen ini," ujar pelatih Tony Gustavsson, dikutip dari situs Matildas, Jumat (21/1/2022).

Matildas merupakan nama panggilan timnas putri Australia.

Sebelumnya timnas putri Australia bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 untuk merah perunggu, namun gagal. Piala Asia Wanita 2022 dinilai sebagai cara menembus kegagalan itu.

"Kami adalah tim yang lapar," ucap Gustavsson.

"Ini adalah benar-benar kesempatan besar untuk kami, dan saya pikir kami elah belajar banyak dari pengalaman di Olimpiade. Hal itu akan bagus agar lebih mau di turnamen ini dan harapannya meraih sesuatu luar biasa," pungkasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kapten Timnas Indonesia Termotivasi

Sementara, kapten timnas putri Indonesia, Ade Mustikiana Oktafiani mengaku ia dan rekan-rekannya amat termotivasi. Pasalnya, ini merupakan kali pertama Ade cs tampil di turnamen sepak bola paling bergengsi se-Asia.

“(Kami) sangat bangga, kami sangat termotivasi karena ini kali pertama berpartisipasi di Piala Asia setelah beberapa tahun. Semoga saya dan tim bisa menampilkan yang terbaik di pertandingan nanti,” ujar Ade dalam konferensi pers pra pertandingan, Rabu (19/1).

Piala Asia Wanita 2022 dihelat di India mulai 20 Januari–6 Februari 2022. Indonesia baru mencatatkan lima penampilan di turnamen ini, terakhir kali pada 1989. Adapun, prestasi terbaik yang pernah diraih adalah masuk ke empat besar pada 1977 dan 1986.

Dilansir dari Liputan6.com, Garuda Pertiwi mengikuti turnamen ini tanpa merasakan ketatnya persaingan kompetisi, lantaran liga di Indonesia yang terhenti sejak 2020 akibat pandemi.