Sukses

Australia Kembali Buka Sekolah, Varian Omicron Dikhawatirkan Semakin Memuncak

Australia berusaha mencapai keseimbangan antara pembukaan kembali aktivitas setelah dua tahun pembatasan pergerakan.

Liputan6.com, Sydney - Kasus kematian akibat COVID-19 di Australia mengalami lonjakan pada Senin (24/1) ketika wabah varian Omicron yang sangat menular memuncak.

Pihak berwenang memperingatkan, jumlahnya dapat meningkat lebih lanjut ketika sekolah kembali di buka usai masa liburan minggu depan.

Australia berusaha mencapai keseimbangan antara pembukaan kembali aktivitas setelah dua tahun pembatasan pergerakan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (24/1/2022).

Australia juga semakin kewalahan mengatasi jumlah kematian dan kasus COVID-19yang semakin tinggi.

Pihak berwenang mengatakan, peluncuran booster vaksin akan mengurangi angka kematian.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

56 Angka Kematian

Australia pada Senin (24/1) melaporkan 56 kematian, kebanyakan dari mereka di tiga negara bagian terpadat - New South Wales, Victoria dan Queensland.

Angka ini dilaporkan sedikit turun dari jumlah hari sebelumnya 58 tetapi masih termasuk yang tertinggi dari pandemi. Sementara jumlah total kasus baru 37.754.

"Penilaian kami menunjukkan bahwa penyebaran virus COVID-19 melambat, situasi kami stabil, dan sementara kami melihat ada peningkatan penularan yang terkait saat sekolah kembali dibuka, ini dapat dikurangi dengan tindakan warga sebagai individu," kata kepala petugas kesehatan NSW Kerry Chant mengatakan pada konferensi pers.

"Mendapatkan booster itu akan membantu kami," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Pasien Positif Varian Omicron di Indonesia Terus Bertambah