Liputan6.com, New York - Pfizer dan BioNTech mengatakan pada hari Selasa (25/1) bahwa mereka memulai uji klinis untuk menguji versi baru dari vaksin mereka yang dirancang khusus untuk menargetkan varian Omicron COVID-19, yang telah menghindari beberapa perlindungan yang diberikan oleh dua vaksin asli.Â
Perbankan pada sukarelawan di Amerika Serikat, perusahaan berencana untuk menguji respon imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang tidak divaksinasi dan sebagai suntikan booster untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin asli mereka. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (26/1/2022).Â
Mereka juga menguji dosis keempat vaksin saat ini terhadap dosis keempat vaksin berbasis Omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech tiga hingga enam bulan sebelumnya.
Advertisement
Perusahaan berencana untuk mempelajari keamanan dan tolerabilitas tembakan di lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba.
"Sementara penelitian saat ini dan data dunia nyata menunjukkan bahwa booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap dengan Omicron, kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," kata kepala penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, dalam sebuah pernyataan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uji Klinis Masih Berlangsung
Bergantung pada jumlah data uji klinis yang diperlukan oleh regulator, mungkin tidak mungkin untuk mewujudkan rencana saat ini untuk meluncurkan vaksin penargetan Omicron pada akhir Maret, kata BioNTech.
Pfizer mengatakan bahwa dua dosis vaksin asli mungkin tidak cukup untuk melindungi dari infeksi Omicron, dan bahwa perlindungan terhadap rawat inap dan kematian mungkin berkurang.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan dosis ketiga vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer-BioNTech telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap tingkat rawat inap akibat COVID-19.
Advertisement