Liputan6.com, Tel Aviv - Diplomat papan atas Israel mengatakan pada Selasa (25/1) bahwa pihaknya berharap untuk membangun kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS) tahun 2020 dengan empat negara Muslim dan membangun hubungan diplomatik dengan Arab Saudi dan Indonesia.
Meski demikian ia mengakui kesepakatan semacam itu akan memakan waktu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (26/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Arab Saudi yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, telah mengkondisikan bahwa normalisasi dengan Israel bertujuan untuk menangani pertikaian masalah wilayah Palestina yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Di Radio Angkatan Darat, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengatakan Israel sedang mencari cara untuk "memperluas Kesepakatan Abraham ke negara-negara tambahan" di luar Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.
"Jika Anda bertanya kepada saya negara penting apa yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya, Arab Saudi tentu saja, tetapi hal-hal ini membutuhkan waktu," katanya, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Lapid menambahkan bahwa "negara-negara kecil" yang tidak dia identifikasi dapat menormalkan hubungan dengan Israel dalam dua tahun mendatang.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerbangan Israel-UEA
Meskipun tidak ada hubungan resmi, Arab Saudi setuju pada tahun 2020 untuk mengizinkan penerbangan Israel-UEA melintasi wilayahnya. Pesawat El Al Israel Airlines milik Perdana Menteri Israel Naftali Bennett terbang melintasi wilayah udara Saudi ketika dia mengunjungi Abu Dhabi bulan lalu.
Kunjungan rahasia ke Arab Saudi pada November 2020 oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikonfirmasi oleh pejabat Israel, tetapi secara terbuka ditolak oleh Riyadh. Baik Israel dan Arab Saudi berbagi keprihatinan atas musuh bersama mereka, yaitu Iran.
Baik Arab Saudi dan Indonesia mengutuk serangan udara Israel di Gaza selama 11 hari terkait permusuhan dengan militan Palestina pada Mei 2021. Lebih dari 250 warga Palestina tewas di Gaza. Roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya menewaskan 13 orang di Israel.
Advertisement