Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan mencatat 13 ribu kasus COVID-19 sehari. Angka itu menjadi rekor terbaru di negara tersebut dan kasus baru virus corona diprediksi naik terus.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Korsel, ada 13.012 kasus COVID-19 pada Rabu (26/1) kemarin. Sebanyak 385 kasus termasuk kategori parah.
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, otoritas kesehatan meminta masyarakat tetap tenang. Kenaikan kasus dinilai tak bisa menjadi alarm utama dalam keparahan kasus, faktor lain yang harus dilihat adalah keterisian rumah sakit.
"Naiknya infeksi tentunya menjadi poin kekhawatiran, tetapi kita harus menafsirkan krisis Omicron dalam hal kasus kritis, kematian, dan kapaistas sistem kesehatan, ketimbang perhitungan harian saja," ujar pejabat kesehatan Korsel, Sohn Young-rae, dikutip dari Yonhap, Kamis (27/1/2022).
Varian Omicron telah menjadi strain yang dominan di Korsel.
Pada Rabu kemarin, ada 32 kasus kematian di Korsel. Namun, jumlah pasien kritis turun tujuh orang menjadi 385.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Provinsi Gyeonggi Menyumbang Kasus Tinggi
Wilayah Seoul masih menjadi pusat transmisi COVID-19 di Korea Selatan.
Provinsi Gyeonggi yang berada di sekitar Seoul menyumbang kasus tertinggi pada Rabu kemarin dengan total 4.184 kasus. Selanjutnya, Seoul mencatat 3.110 kasus, dan Incheon dengan 860 kasus.Â
Mayoritas kasus kematian di Korsel adalah pasien lansia, terutama usia 80 ke atas sebanyak 3.268 pasien (49,37 persen). Untuk kematian usia 0-29 tahun ada 17 orang.Â
Yonhap juga menyebut pemerintah Korsel akan segera mendapatkan obat pil COVID-19 dari Pfizer. Jumlah pil itu akan cukup untuk 11 ribu orang dan jadwalnya tiba pada hari Minggu besok.
Advertisement