Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti mengatakan bahwa diaspora India memiliki peran pada pertumbuhan Indonesia.
"Ketika kita berbicara tentang hubungan antara dua negara, bagaimana kita bisa melupakan diaspora India! Diaspora India telah mempertahankan hubungan yang erat dengan akarnya sambil berkontribusi pada pertumbuhan Indonesia," ujar Dubes Manoj dalam perayaan Republic Day of India atau Hari Jadi India ke-73 di Jakarta belum lama ini.
Baca Juga
"Orang India Non-Penduduk, dan Orang Asli India memiliki kehadiran yang signifikan dalam posisi terdepan di berbagai industri manufaktur dan jasa di Indonesia. Tidak hanya dalam hal kontribusi ekonomi di Indonesia, diaspora memiliki arti khusus dalam menjaga hubungan antar manusia antara India dan Indonesia,"ungkapnya.
Advertisement
Menurut Dubes Manoj, persahabatan antara India dan Indonesia tak lepas dari keterkaitan bersama budaya, bahasa, seni dan arsitektur selama lebih dari dua ribu tahun.
"Saya ingin menggarisbawahi bahwa dalam konteks Asia, jika ada tanda hubung yang harus dilakukan antara dua negara, itu harus antara India dan Indonesia. Tanda hubung antara India dan saudara peradabannya (Indonesia) ini memiliki implikasi yang sangat besar bagi ekonomi global. Tidak hanya dalam hal PDB per kapita, atau investasi dalam modal tetap atau pangsa dalam perdagangan dunia, tetapi juga dalam hal pembangunan manusia, tantangan mendasar untuk meningkatkan daya saing manufaktur guna menciptakan jutaan pekerjaan yang dibutuhkan untuk memastikan populasi mereka yang muda dan terus bertambah, India dan Indonesia berdiri berdekatan.“
Tak hanya itu, Dubes Manoj juga menyinggung perihal semboyan Indonesia "Bhinekka Tunggal Ika" yang dinilai identik dengan cita-cita India "Unity in Diversity".Â
"Menggarisbawahi pencapaian yang sebanding dari kedua negara dalam berhasil mempertahankan identitas nasional dalam masyarakat yang terpecah menurut garis etnis dan agama. Meskipun demikian, memastikan hak-hak minoritas tetap menjadi tugas berat bagi kedua negara," ucapnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harapan India untuk Indonesia
Dalam acara Republic Day of India atau Hari Jadi India ke-73 di Jakarta belum lama ini, Dubes Manoj juga menyampaikan sejauh mana hubungan dengan Indonesia serta kemungkinan kerjasama dan kolaborasi di masa depan.
Ia memaparkan bahwa pada tahun 2021, di bawah naungan Pemerintah India dan visi Perdana Menteri Narendra Modi tentang SAGAR (Keamanan dan Pertumbuhan untuk Semua di Wilayah), Angkatan Laut India melakukan dua misi dari India ke Indonesia- yang pertama pada Juli 2021 untuk mengirimkan 100 MT Oksigen Medis Cair (LMO) dan 300 Oksigen konsentrator dan yang kedua pada Agustus 2021. Sebanyak 10 Tangki Kriogenik ISO berkapasitas masing-masing 20 MT untuk transportasi Oksigen Medis disewakan kepada Pemerintah Indonesia untuk menambah rantai pasokan penting di seluruh nusantara.
Demikian pula, sambung Dubes Manoj, Indonesia memberikan bantuannya ke India dengan menyediakan 3.400 tabung oksigen dan 200 unit konsentrator Oksigen ke India.
"Bantuan tepat waktu dari Indonesia ini sangat kami hargai," tuturnya.
Di tengah pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan kebutuhan vaksin yang terus meningkat secara global, sektor farmasi dan perangkat medis India telah memainkan peran yang sangat diperlukan. India menempati peringkat ke-3 di seluruh dunia untuk produksi farmasi berdasarkan volume dan ke-14 berdasarkan nilai.
"Kami ingin memperkuat kemitraan dengan komunitas Internasional untuk mempertahankan momentum di tahun 2022. Indonesia adalah negara mitra yang tepat untuk industri Farmasi kami," harap Dubes Manoj untuk kerja sama di masa mendatang dengan Indonesia.
"Kami telah mengeluarkan ini dan banyak ide baru dan inovatif dalam publikasi/buku baru kami yang berjudul Kesamaan India-Indonesia: The next step pada November 2021. Buku ini merangkum bentuk-bentuk inovatif kerjasama ekonomi yang dibutuhkan di dunia yang berubah cepat ini dan memberikan rincian 19 sektor yang berbeda dengan kemungkinan menguntungkan dari kolaborasi tersebut. Ini termasuk fintech untuk penciptaan pengetahuan, musik untuk pariwisata dan farmasi untuk wisata medis," pungkasnya.
Advertisement