Liputan6.com, Hong Kong - Para peneliti Hong Kong telah menemukan bukti bahwa hamster peliharaan dapat menyebarkan COVID-19 ke manusia, dan mengaitkan hewan tersebut dengan infeksi pada manusia di kota tersebut.
Studi yang diterbitkan pada Sabtu 29 Januari 2022 di The Lancet sebagai pracetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, memberikan bukti pertama yang terdokumentasi tentang penularan varian Delta dari hamster ke manusia.
Baca Juga
Seperti juga dikutip dari The Straits Times, Senin (31/1/2022), disebutkan bahwa para peneliti dari Universitas Hong Kong dan pemerintah kota menemukan dua kasus independen penularan tersebut, setelah menguji usap virus dan sampel darah dari hewan yang dikumpulkan dari toko hewan peliharaan setempat.
Advertisement
Hamster tersebut terinfeksi sekitar 21 November, sebelum mereka diimpor ke Hong Kong, menunjukkan perdagangan hewan peliharaan mungkin menjadi jalur yang memfasilitasi COVID-19 untuk menyebar melintasi perbatasan, menurut penelitian tersebut.
"Studi ini mengungkapkan bahwa hamster peliharaan dapat tertular infeksi Sars-CoV-2 dalam kehidupan nyata dan dapat menularkan virus kembali ke manusia," kata para peneliti dalam penelitian tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemusnahan Hamster
Sars-CoV-2 yang beredar pada hamster dapat memungkinkan penularan virus yang berkelanjutan pada manusia.
Sebelumnya, pemerintah Hong Kong memerintahkan pemusnahan ribuan hamster setelah infeksi di toko hewan peliharaan.
Selain itu pemerintah Hong Kong juga menyarankan anggota masyarakat awal bulan ini untuk menyerahkan hamster yang dibeli pada atau setelah 22 Desember, setelah beberapa pekerja toko hewan peliharaan dan pelanggan dinyatakan positif COVID-19, dan beberapa hewan yang diimpor dari Belanda di toko positif COVID-19 dalam pengujian awal.
Advertisement