Sukses

Curah Hujan 40 Kali Lipat Picu Tanah Longsor Ekuador, 22 Orang Tewas

Sungai hitam itu mengerikan. Sedikitnya 47 orang terluka, dan 20 hilang akibat tanah longsor di Ekuador pada Senin 1 Februari 2022 waktu setempat. Sementara 22 orang dilaporkan meninggal dunia.

Liputan6.com, Quito - Tanah longsor besar yang dipicu oleh curah hujan terparah di Ekuador selama hampir 20 tahun telah menewaskan sedikitnya 22 orang di ibu Kota Quito, kata para pejabat.

Lumpur dan batu dibawa menuruni lereng gunung berapi Pichincha di dekatnya. Sebuah tempat rekreasi dan delapan rumah dilahap, dan mobil-mobil hanyut.

Sedikitnya 47 orang terluka, dan 20 hilang setelah tanah longsor pada Senin 1 Februari 2022 waktu setempat.

Pakar cuaca mengatakan jumlah curah hujan yang melanda kawasan gunung itu hampir 40 kali lebih banyak dari yang diperkirakan.

"Saya melihat bagaimana arus membawa seorang pria dan seorang anak. Itu mengerikan," kata penduduk lokal Belén Bermeo kepada surat kabar El Universo Ekuador seperti dikutip dari CNN, Rabu (2/2/2022).

Tim penyelamat sedang mencari rumah dan jalan yang tertutup lumpur, sementara para pejabat mengatakan 16 orang masih hilang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Curah Hujan Rekor

Layanan darurat menerbitkan video dramatis yang menunjukkan kehancuran yang disebabkan oleh banjir.

Beberapa rumah telah rusak di lingkungan La Gasca dan La Comuna.

"Kami melihat sungai hitam besar yang menyeret semuanya, kami harus memanjat tembok untuk melarikan diri," penduduk Alba Cotacachi, yang mengevakuasi dua putrinya yang masih kecil dari rumah mereka, mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Wali Kota Quito Santiago Guarderas mengatakan curah hujan hari Senin adalah "angka rekor" yang tidak terlihat sejak 2003.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran COVID-19 Varian Omicron