Liputan6.com, Jakarta - Gempa di Banten kembali terjadi pada Jumat (4/2/2022). Media asing turut menyorot peristiwa tersebut, mengutip update European Mediterranean Seismological Centre (EMSC) terkait kedalaman gempa.
Media Inggris, Express.co.uk, melaporkan gempa banten berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang pulau Jawa dan terasa oleh warga Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, situs EMSC menyebut gempa terjadi di 111 kilometer sebelah selatan Rangkasbitung. Kedalaman gempa yakni 47 km.
Namun, data terkini EMSC mencatat kekuatan gempat adalah magnitudo 5,2. EMSC berkata tak ada potensi tsunami.
"No tsunami expected," tulis situs tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gempa Banten Terjadi Setelah Gunung Anak Krakatau Erupsi
Gempa bumi magnitudo 5,5 yang mengguncang Banten rupanya terjadi hampir bersamaan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi sekitar pukul 17.07 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter dari puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke Timur.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 50 mm dan durasinya sekitar 2 menit 49 detik. Sementara gempa bumi magnitudo 5,5 terjadi sekitar pukul 17.10 WIB.
Lokasinya di 7.48 Lintang Selatan (LS), 105.92 Bujur Timur (BT), dikedalaman 10 km.
"Kekuatan magnitudo 5,5. Dikedalaman 10 km. Berpusat di Bayah, Kabupaten Lebak," kata Kepala BMKG Tangerang, Suwandi, Jumat (04/02/2022).
Lokasi gempa berada di 71 km Barat Daya Bayah, 71 km Tenggara Muarabinuangeun, 88 km Barat Daya Sukabumi, 154 km Serang dan 176 km Barat Daya Jakarta.
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Advertisement