Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin 7 Februari. Pertemuan itu membahas krisis Ukraina dan masalah keamanan di Eropa.
"Pertemuan itu bersifat bisnis dan penuh manfaat," kata Vladimir Putin pada konferensi pers bersama dengan Macron setelah pembicaraan berjam-jam mereka di Kremlin.
Advertisement
Baca Juga
Kekhawatiran inti Rusia pada keamanan diabaikan oleh Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Sementara aliansi militer berusaha untuk memberi 'kuliah' kepada Rusia tentang di mana dan bagaimana menempatkan angkatan bersenjatanya, kata Putin.
Dia mengatakan kepada Emmanuel Macron bahwa Kiev menolak untuk mematuhi perjanjian Minsk 2015 tentang penyelesaian damai masalah Ukraina dan bahkan bertujuan untuk membongkar kesepakatan itu, seperti dikutip dari laman Xinhua, Selasa (8/2/2022).
Putin mengulangi penentangan Rusia terhadap ekspansi NATO ke arah timur.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Macron Yakin Ada Peluang
Selama pengarahan, Macron mengatakan bahwa dia yakin masih ada peluang untuk menemukan jalan damai bagi Eropa, di mana mekanisme baru diperlukan untuk memastikan keamanan dan pakta yang ada harus dipertahankan pada saat yang bersamaan.
Dia mengatakan bahwa tidak ada alternatif untuk solusi politik untuk krisis Ukraina dan perjanjian Minsk tetap menjadi dasarnya.
Adapun jaminan keamanan yang diusulkan Moskow antara Rusia dan NATO yang dipimpin AS, Macron mengatakan bahwa negosiasi harus dilanjutkan, meskipun tidak akan mudah untuk mencapai konsensus.
Advertisement