Liputan6.com, Jakarta - Setelah setahun tidak terlihat, Permadani Guernica karya Pablo Picasso yang masyhur akhirnya kembali ke Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Permadani sebagai simbol antiperang itu kini kembali ke tempat asalnya di luar Aula Dewan Keamanan pada Sabtu 5 Februari.
Pada Februari 2021, putra mendiang mantan wakil presiden Amerika Serikat dan gubernur New York Nelson Rockefeller yang memiliki permadani Guernica, Nelson A. Rockefeller, Jr., memberi tahu PBB tentang niatnya untuk mengambil kembali benda yang ditenun oleh Atelier J. de la Baume-Durrbach itu.
"Permadani Guernica dengan simbolisme yang menyelidik penggambaran aspek mengerikan dari sifat manusia, bergulat dengan kekejaman, kegelapan, dan juga benih harapan dalam kemanusiaan," ujar Rockefeller dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua, Selasa (8/2/2022).
Advertisement
"Permadani Guernica dimaksudkan untuk dirasakan dan ditafsirkan, dengan Picasso menolak untuk membagikan pesannya ketika ditanya," katanya.
Rockefeller mengatakan pada Sabtu 5 Februari 2022 bahwa permadani itu telah dikembalikannya lagi dengan status pinjaman ke PBB. Dia bermaksud untuk menyumbangkan karya itu ke National Trust for Historic Preservation di masa depan.
"Saya bersyukur permadani ini akan dapat terus menjangkau segmen populasi dunia yang lebih luas serta meningkatkan kemampuannya untuk menyentuh kehidupan dan mendidik," kata Rockefeller.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Surat Antonio Guterres ke Rockefeller
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyatakan dalam sebuah surat bertanggal 15 Desember 2021 kepada Rockefeller, "Ini adalah berita yang paling disambut baik saat kita mengakhiri tahun yang sulit dari kesengsaraan dan perselisihan global. Permadani Guernica berbicara kepada dunia tentang kebutuhan mendesak untuk mendorong perdamaian dan keamanan internasional. Kami merasa terhormat dapat menjadi penanggung jawab yang cermat dari karya ikonis yang unik ini, karena kami mengambil inspirasi dari pesannya."
Permadani lukisan antiperang Guernica tahun 1937 karya Picasso pada 1955 diproduksi berdasarkan pesanan dari mantan wakil presiden Amerika Serikat dan gubernur Negara Bagian New York Nelson Rockefeller dan ditawarkan untuk dipinjamkan ke PBB pada 1984. Lukisan itu telah berada di luar Dewan Keamanan sejak 1985.
Lukisan asli Guernica berada di Museo Reina SofÃa di Madrid, Spanyol. Gambar dengan warna abu-abu, hitam, dan putih ini menunjukkan protes Picasso atas pengeboman ibu kota Basque Guernica selama perang saudara Spanyol.
Advertisement