Liputan6.com, Kiev - Usai bertemu Vladimir Putin, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa 8Â Februari mengunjungi Ukraina dan melangsungkan pertemuan dengan Volodymyr Zelensky. Langkah diplomatik ini dilakukan Emmanuel Macron dalam upaya membahas proses perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan krisis di dalam dan sekitar Ukraina.
Baca Juga
Advertisement
Pada pembicaraan tersebut, Zelensky menyuarakan harapan bahwa pertemuan berikutnya para pemimpin Empat Normandia, yang meliputi Ukraina, Prancis, Jerman dan Rusia, dapat berlangsung "dalam waktu dekat".
"Langkah penting ke arah ini adalah intensifikasi dialog di tingkat penasehat politik," kata Zelensky seperti dikutip oleh layanan persnya, demikian dikutip dari Xinhua, Rabu (9/2/2022).
"Kami berharap pertemuan di Paris, yang berlangsung pada 26 Januari 2022, dan pembicaraan mendatang di Berlin akan membawa kita lebih dekat untuk mengadakan pertemuan negara Normandia ini."
Kiev dan Paris berbagi visi yang sama tentang ancaman dan tantangan keamanan saat ini untuk Ukraina, Eropa, dan dunia pada umumnya, kata Zelensky.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Implementasi Perjanjian Misk
Sementara itu, Macron mengatakan bahwa perjanjian Minsk adalah jalan menuju de-eskalasi dan perdamaian abadi di Ukraina.
Macron mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (7/2).
Macron mengatakan bahwa selama pembicaraannya dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina, baik Kiev dan Moskow menyatakan kesiapan mereka untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk.
Macron juga mengumumkan bahwa Prancis akan mengalokasikan 1,2 miliar euro bantuan keuangan makro untuk Kiev guna membantu memperkuat stabilitas ekonomi Ukraina.
Setelah pertemuan kedua pemimpin, Ukraina dan Prancis menandatangani serangkaian perjanjian bilateral di bidang pertahanan, transportasi, infrastruktur, penerbangan, dan sektor lainnya.
Macron tiba di Kiev pada hari sebelumnya. Perjalanannya menandai kunjungan pertama presiden Prancis ke Ukraina dalam 24 tahun.
Â
Advertisement
Kunjungan di Tengah Ketegangan Rusia-Ukraina
Kunjungan Macron dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
Sejak November, Kiev dan beberapa negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan pasukan berat di dekat perbatasan Ukraina dengan kemungkinan niat "invasi".
Rusia membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa Rusia memiliki hak untuk memobilisasi pasukan di dalam perbatasannya untuk mempertahankan wilayahnya karena kegiatan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara merupakan ancaman bagi keamanan perbatasan Rusia.
Pertemuan para penasihat format Normandia akan berlangsung di Berlin pada 10 Februari.
Infografis Cara Pakai Masker Dobel yang Benar
Advertisement