Liputan6.com, Jakarta - Penuaan adalah proses alami manusia. Dan terlepas dari kenyataan bahwa dari waktu ke waktu banyak orang semakin takut meniup lilin pada kue ulang tahun, para ilmuwan telah menemukan bahwa penuaan itu semua bersifat mental.
Ini bukan lagi hanya tentang angka atau bagaimana kita melihat ke cermin, tetapi bagaimana perasaan di dalam.
Advertisement
Baca Juga
Merasa lebih muda membawa manfaat kesehatan dan yang menarik, itu dapat membantu hidup lebih lama.
Dikutip dari laman Bright Side, Rabu (9/2/2022) ada sejumlah rahasia untuk hidup lebih lengkap dan lebih lama. Terlihat dari studi yang berbeda untuk membuktikan bahwa ini semua tentang bagaimana perasaan, dan berapa pun usianya, selalu bisa tetap muda selamanya.
Merasa lebih muda atau lebih tua dapat mengungkapkan banyak hal tentang kepribadian seseorang. Umur yang dirasakan oleh individu daripada jumlah sebenarnya dikenal sebagai "usia subjektif."
Dan menurut psikolog Weiss dan Lang, kita menerima usia mental ini sebagai cara untuk mengatasi stres akibat penuaan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan usia subjektif yang lebih rendah lebih ekstrovert dan terbuka untuk pengalaman baru berbeda dengan populasi lainnya. Namun, memiliki semangat yang lebih muda tidak identik dengan ketidakdewasaan.
Orang memperoleh kebijaksanaan melalui pengalaman hidup, perbedaannya adalah bahwa mereka menanggapi situasi dari perspektif positif dan pengendalian diri yang berbeda.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pada Usia 30-an Orang Ingin Lebih Muda
Selama masa remaja, kebanyakan dari kita memiliki keinginan untuk menua lebih cepat.
Seperti yang dikatakan film 13 Going on 30, pada usia 13 tahun orang ingin menjadi sosok di usia 30, genit dan berkembang.
Tetapi kenyataannya adalah bahwa pada usia 30, sekitar 70% dari kita mulai menurunkan usia subjektif kita. Psikolog Anna Kornadt juga menemukan bahwa kita merasa berbeda dalam berbagai aspek kehidupan kita.
Ketika berbicara tentang topik seperti keuangan, yang secara stereotip dikaitkan dengan konotasi negatif, orang cenderung bereaksi seolah-olah mereka lebih muda sebagai cara untuk menjauhkan diri dari kelompok usia mereka yang sebenarnya.
Misalnya, mengatakan bahwa Anda berusia 45 tahun pada usia 50 tahun bisa menjadi cara untuk mengekspresikan lebih banyak kontrol diri dan mengurangi kekhawatiran tentang kinerja pekerjaan.
Perasaan muda ini bertindak sebagai pembelaan diri, pada gilirannya memberi kita pandangan yang lebih optimis tentang rencana masa depan serta manfaat kesehatan.
Advertisement