Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih percaya bahwa diplomasi dapat membantu mengurangi eskalasi krisis di Ukraina.
Dilansir BBC, Kamis (10/2/2022), Vladimir Chizhov mengatakan Moskow tidak berniat menyerang siapa pun, tetapi memperingatkan penting untuk tidak memprovokasi Rusia agar berubah pikiran.
Baca Juga
Itu terjadi setelah kesibukan kegiatan diplomatik pada hari Senin dan Selasa.
Advertisement
Rusia telah berulang kali membantah rencana untuk menyerang Ukraina. Tetapi dengan lebih dari 100.000 tentara berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, beberapa negara Barat termasuk AS telah memperingatkan bahwa serangan Rusia bisa datang kapan saja.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tensi Ukraina-Rusia
Pada tahun 2014, Rusia mencaplok semenanjung Krimea selatan Ukraina.
Sejak itu telah terjadi konflik yang berlangsung lama di Ukraina timur, di mana separatis yang didukung Rusia menguasai sebagian besar wilayah dan sedikitnya 14.000 orang telah tewas.
Pada hari Kamis, Rusia akan memulai 10 hari latihan militer bersama di Belarus, tetangga utara Ukraina dan sekutu dekat Rusia.
Sekitar 30.000 tentara Rusia diperkirakan akan ambil bagian.Seorang juru bicara Kremlin mengatakan latihan bersama itu serius tetapi dia menunjukkan sifat ancaman lebih tinggi dari sebelumnya.
Namun, Chizhov mengatakan kepada BBC bahwa pasukan Rusia yang saat ini ditempatkan di Belarus akan kembali ke pangkalan permanen mereka setelah latihan.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan latihan itu "meningkat" di tengah ketegangan yang tinggi di wilayah tersebut.
Advertisement