Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Australia di Indonesia kembali menggelar acara tahunan Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI). Pada FSAI 2022 tahun ini, gelaran yang ketujuh, film terbaik Australia dan Indonesia bagi masyarakat Indonesia di seluruh nusantara disajikan secara virtual.
"Festival tahun ini adalah perayaan sejati kreativitas dan keahlian yang ada di sektor film, hiburan, danseni kreatif Australia dan Indonesia," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dalam acara pembukaan FSAI secara virtual pada Kamis (10/9/2022).
"Festival ini (FSAI) sama spesialnya seperti tahun lalu, film-filmnya pilihan," ujar Dubes Penny Williams kepada Liputan6.com.
Advertisement
"Pokoknya istimewa," timpal sahabat FSAI Marisa Anita.
Dubes Penny Williams mengatakan, FSAI 2022 ini merupakan festival tahunan yang membawa pesan budaya, persahabatan, kebudayaan dan keragaman dan kreatifitas Australia. Ia mengatakan bahwa industri perfilman adalah salah satu sektor ekonomi kreatif yang terkena imbas pandemi COVID-19.
"Inisiatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) di bawah pimpinan Sandiaga Uno untuk memulihkan industri perfilman Indonesia, melalui program pemulihan ekonomi nasional, bantuan Indonesia bagi film Indonesia adalah sebuah langkah tepat dan patut diapresiasi. Karena hal ini dapat terus mendukung dan mengembangkan industri kreatif Indonesia," tutur Dubes Penny Williams.
Melalui kegiatan festival ini, sambung Dubes Penny, kami berharap dapat terus berkontribusi dalam memberikan bantuan bagi sineas-sineas muda Indonesia untuk terus berkreasi dan berkolaborasi demi membangkitkan kembali industri perfilman di kedua negara.Â
"Dapat terus mendukung sineas muda indonesia untuk terus berkreasi dan membangkitkan kembali industri perfilman di kedua negara. Juga bertujuan mengembangkan dan membina hubungan yang langgeng serta mendorong kolaborasi antara industri kreaif kedua negara," ucapnya lagi.
Film-film yang dipilih tahun ini mencerminkan kreatifitas dan keahlian yang ada di sektor hiburan dan seni kreatif yang ada di Indonesia dan Australia.Â
"Terima kasih telah menyebarkan energi positif melalui ajang FSAI 2022," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam sambutan pada acara pembukaan festival dari Kedubes Australia tersebut.
FSAI berlangsung dari 19 hingga 27 Februari 2022. Pada festival ini penonton Indonesia akan mendapatkan akses eksklusif ke beragam pilihan film Australia dan Indonesia yang tersedia melalui streaming online, secara gratis.
Semua tiket dalam pemutaran film di FSAI 2022 gratis. Silahkan kunjungi www.fsai2022.com .Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rangkaian Acara FSAI 2022
FSAI 2022 dibuka dengan pemutaran perdana film Jasper Jones di Indonesia. Sebuah drama kehidupan remaja pada 1960-an di Australia Barat, yang dibintangi oleh Toni Collette dan Hugo Weaving.
Di jajaran film festival tahun ini juga terdapat River, sebuah film dokumenter tentang hubungan istimewa antara manusia dengan alam, yang disertai dengan musik indah hasil kerja sama apik antara Australian Chamber Orchestra dan seniman Penduduk Asli Australia, William Barton.
Judul film Australia lainnya termasuk film animasi keluarga 100% Wolf, komedi indi yang membangkitkan semangat, Paper Champions dan komedi romantis yang menyenangkan, Long StoryShort.
Festival tahun ini juga akan menampilkan karya yang dihasilkan oleh alumni Australia dari Indonesia, termasuk film pendek peraih penghargaan, Kado, yang diproduksi bersama oleh produser film ternama Indonesia, Mira Lesmana. Penonton juga dapat menikmati pemandangan pegunungan Pipikoro, Sulawesi Selatan yang menakjubkan, dalam drama Indonesia peraih penghargaan, Mountain Song.
Bagi mereka yang mendambakan karir di bidang perfilman, Sahabat FSAI 2022 dan alumni Australia Marissa Anita akan memandu serangkaian sesi tanya jawab secara langsung dan interaktif serta masterclass film dengan sejumlah pakar industri film terkemuka Australia dan Indonesia – meliputi animasi, penulisan skenario, produksi film dan lebih banyak lagi.
"Ketika industri kreatif kita pulih dari dampak pandemi global, sungguh luar biasa melihat begitu banyak pakar terkemuka dari kedua negara bersama-sama mempromosikan film serta mendukung generasi sineas dan pemain film berikutnya,"Â tutur Dubes Penny Williams.
Â
Advertisement