Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong melaporkan 986 infeksi virus corona baru pada Kamis (10 Februari) ketika pihak berwenang berjuang untuk menahan wabah yang oleh para ahli medis diperingatkan dapat mencapai 30.000 kasus harian pada akhir Maret.
Ditambah lagi dengan orang tua yang tidak divaksinasi menjadi kekhawatiran khusus.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (11/2/2022), peningkatan kasus yang naik 10 kali lipat sejak 1 Februari, terbukti menjadi ujian terbesar bagi kebijakan penekanan virus "nol COVID"Â bagi Hong Kong.
Advertisement
Pemimpin Carrie Lam mengatakan dia "sangat menyesal dan cemas" ketika penduduk, termasuk orang tua dan anak-anak, mengantre berjam-jam di pusat pengujian dan memasuki fasilitas isolasi setelah infeksi harian berlipat ganda menjadi rekor 1.161 kasus pada hari Rabu.
Mengikuti China daratan, Hong Kong berusaha untuk mengekang wabah sesegera mungkin, berbeda dengan banyak tempat lain yang mencoba "hidup dengan COVID", dimana mereka mengandalkan tingkat vaksinasi yang tinggi untuk memberikan perlindungan sambil mengurangi pembatasan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banyak Lansia Belum Vaksin
Varian Omicron yang menyebar dengan cepat sedang menguji kedua pendekatan meskipun para ahli mengatakan strategi Hong Kong terlihat semakin tidak berkelanjutan dengan kasus-kasus yang membengkak.
Menulis di halaman Facebook resminya, Lam mengatakan pemerintah sedang bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas dan bahwa infeksi yang menyebar cepat, melanda tempat-tempat seperti panti jompo, adalah hal terakhir yang ingin dia lihat.
"Warga harus menunggu lama untuk menerima tes dan banyak orang yang positif sudah lama menunggu fasilitas isolasi," katanya.
"Saya sangat menyesal dan cemas."
Lam mengatakan kota itu tidak dapat mencoba hidup dengan virus karena lebih dari 50 persen lansia belum divaksinasi.
Sekitar 82 persen penduduk kota telah memiliki setidaknya satu dosis suntikan vaksin tetapi banyak orang tua ragu-ragu.
Tiga orang lanjut usia telah meninggal minggu ini karena virus corona, kata pihak berwenang pada hari Kamis.
Advertisement