Liputan6.com, Beijing - Atlet skater Rusia, Kamila Valieva, gagal dalam tes dopping pada Desember 2021. Badan Pengujian Internasional (ITA) telah mengkonfirmasi hal tersebut.
Remaja berusia 15 tahun itu semula diminta membantu timnya untuk memenangkan emas kategori skating tim pada Senin (7/2).
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, ia gagal mendapatkan medali emas seperti temannya yang lain lantaran terjebak masalah hukum, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (11/2/2022)
Badan Anti Doping Rusia (Rusada) mencabut skorsnya, memungkinkan dia untuk melanjutkan di Olimpiade Beijing 2022.
Akan tetapi, Komite Olimpiade Internasional (ITA) telah mengajukan banding atas keputusan itu dan tak mengizinkan Kamila Valieva berlaga.
ITA mengatakan Valieva merupakan skater wanita pertama yang mampu mendaratkan lompatan empat kali lipat dalam kompetisi.
Sampel yang dikumpulkan pada Hari Natal di Kejuaraan Figure Skating Rusia di St Petersburg 2021 telag dikirim ke laboratorium terakreditasi Badan Anti Doping Dunia (Wada) di Stockholm, Swedia.
Hasilnya baru dilaporkan pada 8 Februari, sehari setelah ia meraih emas beregu tetapi sebelum upacara medali berlangsung.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Positif Menggunakan Trimetazidine
Valieva dinyatakan positif menggunakan trimetazidine, yang digunakan dalam pencegahan serangan angina, tetapi masuk dalam daftar larangan Wada karena digolongkan sebagai modulator metabolisme jantung dan telah terbukti meningkatkan efisiensi fisik.
Dia diskors sementara tetapi menentang keputusan itu dan Rusada setuju untuk mencabutnya pada 9 Februari 2022.
Valieva, yang menjadi favorit tunggal putri, ia juga terlihat sempat berlatih di Capital Indoor Stadium di Beijing.
Amerika Serikat berada di urutan kedua, Jepang di urutan ketiga dan Kanada di urutan keempat dalam kategori yang dipertandingkan.
Advertisement