Sukses

Indonesia Beli Jet Tempur Rafale dari Prancis, Presiden Emmanuel Macron Girang

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut gembira keputusan Indonesia memesan 42 pesawat tempur Rafale.

Liputan6.com, Jakarta - Prancis sedang bersuka cita setelah Indonesia memesan 42 jet tempur Rafale. Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, datang ke Jakarta untuk bertemu Menhan Prabowo Subianto terkait pesanan ini.

"Kemitraan strategis kita akan menguntungkan dari hubungan pertahanan kita yang semakin dalam. Prancis bangga untuk berkontribusi dalam modernisasi angkatan bersenjata mitra kita yang akan memainkan peran kunci di keamanan ASEAN dan Indo-Pasifik," ujar Florence Parly melalui Twitter, dikutip Jumat (11/2/2022).

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga merasa girang karena Indonesia membeli 42 Rafale.

"42 Rafale! Indonesia memilih industri luar biasa dari Prancis!" ujar Presiden Macron via Twitter.

Presiden Macron juga memamerkan bahwa Rafale sudah terkenal, serta didukung kekuatan dari 400 perusahaan lebih. Ia pun yakin bahwa pembelian ini akan membuat hubungan Indonesia-Prancis semakin hangat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Usai Ditolak Australia

Cukup wajar apabila Prancis merasa gembira dengan pembelian ini, pasalnya pada 2021 Australia mengbatalkan pembelian kapal selam dari Prancis, dan malah membeli dari Amerika Serikat. 

Presiden Macron merasa tersinggung karena hal itu dinilai mendadak, apalagi Prancis tidak diajak bergabung ke dalam pakta AUKUS yang terdiri atas Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. 

Akan tetapi, kini DPR justru berkata ingin memanggil Menhan Prabowo untuk meminta kejelasan soal pembelian Rafale. 

Komisi I DPR akan memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk meminta penjelasan terkait pembelian sejumlah Jet Tempur Rafale.

"Kita bukan tidak mau mendukung atau menolak. Akan tetapi kita akan minta penjelasan dulu dari Pak Prabowo sebelum bisa menyatakan sikap kita," kata Anggota Komisi I DPR Dave Laksono saat dikonfirmasi, Jumat (11/2/2022). 

Politikus Golkar ini menuturkan, perlu penjelasan apa yang menjadi pertimbangan pembelian pesawat tempur asal Prancis tersebut sebab jenisnya berbeda dengan yang sudah dimiliki Indonesia.

"Karena kan pesawat ini kan berbeda dengan yang sudah kita miliki. Jadi segala sesuatuanya pasti akan, harus ada pengadaan lagi, itu lah yang harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan pembelian tersebut. Dan memastikan bahwa ini ada yang diuntungkan ada TOT (transfer of technology)," jelas Dave.

Menurut dia, Komisi I DPR dapat melaksanakan rapat kerja dengan Prabowo membahas pembelian Alutsista ini pada masa sidang berikutnya.

"Kan masa sidang ini tinggal seminggu lagi. Pasti dibahasnya juga macem-macem juga ada masalah pertahanan," kata Dave.

3 dari 3 halaman

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Video Terkini