Liputan6.com, Jakarta Video Ketua Mualaf Center Indonesia Steven Indra Wibowo viral di media sosial setelah menyebutkan adanya temuan hasil PCR positif COVID-19 pada salah satu jemaah umrah di Arab Saudi.
Dalam video tersebut ia mengatakan, orang yang positif COVID-19 itu mengakunya sudah 2 kali divaksin. Namun, ketika orang tertsebut tersebut dicek darahnya oleh pihak Bandara King Abdul Aziz, tidak ditemukan adanya kandungan vaksin COVID-19.
Baca Juga
"Ada satu jemaah yang pas landing di sini PCR-nya positif, terus dia kan pengakuannya sudah divaksin dua kali segala macam, tapi pas dicek ternyata di darahnya dia enggak ada vaksinnya," ujarnya.
Advertisement
"Di sini agak canggih ya alatnya, mereka ambil sedikit darah, dites dan bisa tau kamu udah vaksin atau belum," imbuhnya.
Ia juga menambahkan bahwa rekannya di Bandara King Abdul Aziz, Arab Saudi, menyatakan bahwa jemaah tersebut diproses hingga mengaku telah menggunakan joki vaksin agar bisa melengkapi syarat untuk umrah. Menurut penjelasannya, jemaah tersebut kini berada di dalam sel atas tuduhan pemalsuan dokumen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konfirmasi KJRI Jeddah
Sementara itu ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (11/2/2022), pihak KJRI Jeddah masih belum dapat memastikan kebenaran informasi dari video tersebut.
"Kita juga lagi cari infonya. Tadi pemilik akun Facebooknya dikontak, tapi belum respons," ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah, Eko Hartono.
Ia mengatakan, pihak Bandara Arab Saudi juga belum mengonfirmasi apapun kepada KJRI Jeddah terkait informasi tersebut. "Kita ragu dengan pernyataan dia. Apalagi kalau sampai ada yang masuk penjara, pihak Saudi tentu akan kontak kita," ungkapnya.
Eko juga menjelaskan, pihak KJRI Jedah memiliki koordinasi erat dengan otoritas Arab Saudi termasuk Kementerian Haji, Muassasah, Kemlu, Imigrasi dan sebagainya.
"Yang jelas sampai dengan saat ini belum ada satupun travel indonesia yang laporkan itu," Eko menegaskan.
Advertisement