Liputan6.com, Tepi Barat - Pasukan Israel dilaporkan menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun di tengah konfrontasi di kota Jenin, Tepi Barat. Pemerintah Palestina mengatakan, saat kejadian pasukan Israel sedang ingin melakukan penggusuran.
Dilaporkan Al Jazeera, Senin (14/2/2022), korban tersebut bernama Mohammed Abu Salah. Ia kehilangan nyawa di desa Silat Al-Harithiya.
Baca Juga
17-year-old Mohammed Akram Abu Salah from Seilt Al-Harithya village, Jenin succumbed to his wounds today.Mohammed was shot by Israeli soldiers during a protest in the village yesterday. #MilitaryEmbargo #FreePalestine pic.twitter.com/ELECDAy5tM
— Stop The Wall (@stopthewall) February 14, 2022
Pasukan Israel disebut ingin menggusur rumah dari Muhammad Jaradat yang dituduh membunuh pemukim Israel pada 2021.
Advertisement
Kedatangan pasukan Israel ditemani bulldozer militer, serta membarikade akses jalanan. Lokal media melaporkan bahwa lusinan warga Palestina dari kota dan desa tetangga ikut datang ketika mendengar gerakan pasukan Israel.
Selain kematian sang remaja tersebut, lusinan orang lainnya juga terluka.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ambulans Sulit Datang
Bulan Sabit Merah di Palestina mengakui mobil-mobil ambulans kesulitas mengakses loksi bentrokan.
Sejumlah saksi mata juga menyebut warga Palestina dan prajurit Israel saling melancarkan tembakan. Ratusan warga Palestina juga menyerang dengan batu dan petrol bomb.
Pihak militer Israel mengakui bahwa prajurit melancarkan tembakan ke pihak Palestina yang dipandang bersenjata. Hal itu disebut dilakukan untuk "menetralisir ancaman."
Sebelumnya, Jaradat divonis karena membunuh seorang warga Israel pada 16 Desember 2021. Peristiwa terjadi di Homesh yang merupakan outpost Israel yang ilegal.
Meski ada korban jiwa, rumah keluarga Jaradat dihancurkan dengan peledak.
Advertisement