Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyebut kemunculan varian baru Omicron yang berkontribusi pada ketidakpastian ekonomi global.
"Munculnya varian baru Omicron berkontribusi pada peningkatan ketidakpastian dalam ekonomi global, dan seperti varian COVID-19 sebelumnya mempengaruhinegara pada waktu yang berbeda," ujar Sri Mulyani dalam sambutannya di pembukaan The First G20 Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting, Kamis (17/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
"Divergensi kapasitas untuk mengatasi pandemi Covid-19,termasuk peluncuran vaksin di seluruh negara, merupakan faktor utama yang menyebabkan pemulihan yang tidak merata," tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa sejumlah faktor tersebut tentu saja akan membentuk ekonomi global di masa depan.
"Indonesia telah menjadi Presiden G20 pada saat yang penuh tantangan. Di satu sisi kita harus menindaklanjuti komitmen kita untuk mengatasi tantangan kesehatan globaluntuk membantu negara mengelola dampak Omicron dan varian baru lainnya yang mungkin muncul," ujar Sri Mulyani.
Di sisi lain, Sri Mulyani menekankan bahwa dunia harus mengelola risiko jangka pendek lainnya.
Termasuk mengelola dampak ekonomi dan keuangan dari pandemi dan meningkatkan akses vaksin yang adil tetap menjadi prioritas untuk memperluas dan memperkuat pemulihan global, serta pastikan warga pulih bersama dan menjadi lebih kuat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pandemi COVID-19 dan Perubahan Iklim Sebagai Pengingat Kerentanan Ekonomi Global
Dalam forum itu Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 adalah pengingat keras dari kerentananekonomi global.
"Perubahan iklim dapat menimbulkan dampak yang lebih besarancaman daripada pandemi. G20 harus berperan dalam memerangi perubahan iklim."
"Bukan hanya untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga menemukan cara untuk meningkatkan dan mengarahkan lebih banyak pembiayaan untuk investasi dan teknologi berkelanjutan yang memfasilitasi aksi iklim."
Ia menyebut bahwa kita perlu berkomitmen menuju transisi yang adil dan terjangkau.
"Dengan latar belakang ini, kami beruntung mengadakan pertemuan di tempat yang sempurna ini waktu untuk membahas bagaimana mengelola situasi global yang menantang melalui prioritas dalam agenda," ujar Sri Mulyani.
Advertisement