Liputan6.com, Berlin - Jerman bakal masuk daftar negara yang mulai melonggarkan sebagian besar kebijakan pembatasan terkait COVID-19. Rencananya aturan tersebut berlaku mulai 20 Maret 2022 mendatang, sementara tingkat infeksi akibat Varian Omicron menurun.
Mengutip VOA Indonesia, Jumat (18/2/2022), Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Rabu 16 Februari mendukung rencana yang akan menghapus kebanyakan pembatasan itu dalam tiga tahap, dan menyebut tanggal 20 Maret sebagai “hari kebebasan.”
Baca Juga
Keputusan Jerman itu diambil setelah negara tetangganya, Austria dan Swiss, juga menghapus kebijakan pembatasan mereka, meskipun Virus Corona jenis itu masih merebak dengan cepat.
Advertisement
China Minta Hong Kong Ambil Langkah Setop Penyebaran COVID-19
Sementara itu, pemimpin China Xi Jinping memberitahu Hong Kong, pada Rabu 16 Februari, agar mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengendalikan perebakan Omicron, setelah Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tidak memberlakukan langkah pembendungan yang ketat.
Kepala ekskutif Hong Kong itu mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa tidak ada rencana untuk memberlakukan lockdown penuh di pusat finansial itu guna melawan lonjakan baru infeksi Virus Corona. Pejabat kesehatan mengumumkan lebih dari 1.600 kasus baru COVID-19 pada Selasa 15 Februari, sehari setelah mencatat rekor infeksi baru sebanyak 2.071.
Pada Senin 14 Februari lalu, Lam mengatakan “serangan gelombang kelima epidemi ini telah memukul keras Hong Kong.”
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 Dunia Tembus 417 Juta
Di seluruh dunia, terjadi hampir 417 juta infeksi COVID-19 dan lebih dari 5,8 juta kematian terkait dengan COVID-19, menurut Pusat Data COVID-19 Johns Hopkins hingga Rabu 16 Februari.
Pusat data tersebut mengatakan lebih dari 10 miliar vaksin COVID-19 sudah diberikan di seluruh dunia.
Advertisement