Liputan6.com, Petropolis - Cuaca buruk telah menghambat pencarian korban selamat di kota Petrópolis, Brasil, empat hari setelah banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan.
Tim darurat harus menangguhkan pekerjaan mereka beberapa kali pada Sabtu 19 Februari 2022 karena hujan lebat.
Baca Juga
Mereka mengatakan ada sedikit harapan untuk menemukan siapa pun yang hidup, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/2/2022).
Advertisement
Para pejabat mengatakan 146 orang telah tewas, termasuk setidaknya 27 anak-anak dan remaja, sementara 191 masih hilang.
Lebih dari 900 orang ditempatkan di sekolah dan tempat penampungan.
Pada hari Sabtu, para pekerja menggali dengan sekop dan sekop melalui puing-puing dan kotoran dalam kabut tebal. Tim relawan membantu dalam upaya tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670
Medan yang Sulit Hambat Alat Berat
Pencarian sedang dilakukan dengan alat tangan dan gergaji mesin di daerah yang tidak stabil, dengan tim dibantu oleh 41 anjing pelacak.
"Tidak mungkin membawa alat berat ke sini," roberto Amaral, koordinator kelompok penyelamat khusus pemadam kebakaran setempat, mengatakan kepada kantor berita AFP. "Jadi pada dasarnya kita harus bekerja seperti semut, pergi sedikit demi sedikit."
Di salah satu lingkungan yang paling parah terkena dampak, hingga 80 rumah di lereng bukit dilanda tanah longsor. Hingga 400 orang akan bergabung dengan upaya pembersihan di daerah lain pada hari Minggu.
Curah hujan hari Selasa melebihi rata-rata untuk seluruh Februari, memicu tanah longsor dan banjir di kota, sebuah liburan wisata populer di utara Rio de Janeiro.
Presiden Jair Bolsonaro, yang terbang di atas zona bencana pada hari Jumat, mengatakan kota itu menderita "kehancuran besar, seperti adegan perang".
Advertisement