Liputan6.com, Seoul - Capres Korea Selatan, Lee Jae-myung, berjanji akan longgarkan aturan COVID-19 apabila ia terpilih menjadi presiden. Ironisnya, aturan itu dipasang oleh Presiden Moon Jae-in yang sama-sama dari Partai Demokrat.
Lee Jae-myung merupakan mantan gubernur dari Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi ibu kota Korea Selatan. Bila menang, ia akan melonggarkan aturan jam operasional bisnis hingga tengah malam.Â
Pilpres Korea Selatan akan berlangsung pada 9 Maret 2022.
Advertisement
Baca Juga
"Pada 10 Maret, saya akan menghentikan karantina yang tak diperlukan dan berlebihan dan mengizinkan bisnis-bisnis beroperasi dengan bebas hingga tengah malam bagi orang yang sudah divaksin penuh dengan suntikan booster," ujar Lee, dikutip Yonhap, Senin (21/2/2022).
Menurutnya, virus corona memang semakin gesit, tetapi tingkat bahayanya sudah berkurang. Ia juga membandingkan dengan situasi di Eropa.
"Semua orang di Eropa melepas masker-maskernya. Kenapa kita tidak melanjutkan hidup saja dengan memakai masker?" ujarnya. "Jika kita sudah divaksin full dengan suntikan booster, gejala-gejala kritis tidak akan muncul bahkan ketika kita terinfeksi."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Harian Korsel Sempat Tembus 100 Ribu
Pengumuman dari Lee terjadi meski COVID-19 sempat tembus 100 ribu per hari di Korea Selatan.Â
Kasus harian tembus 100 ribu pada 18 Februari 2022 lalu. Angka terus naik hingga nyaris 110 ribu seharis setelahnya.
Terkini, kasus sedang turun ke bawah 100 ribu, yakni 95 ribu.
Mayoritas angka kematian didominasi usia 60 tahun ke atas. Usia 80 tahun ke atas menjadi kategori paling rentan dengan angka kematian 50,85 persen dari total.
Angka kematian usia 0-29 tahun tercatat ada 17 orang. Meski demikian, Korea Selatan memilih melakukan sekolah online hingga setidaknya awal Maret mendatang.
Advertisement