, Melbourne - Akhir pekan ini warga Melbourne, Australia terbebas dari aturan masker dalam ruangan di tengah pandemi COVID-19. Menteri Utama atau 'Premier'Â Negara Bagian Victoria, Australia, Daniel Andrews, mengatakan saat warga Melbourne bangun pada hari Sabtu pekan ini, "secara umum tidak ada lagi pembatasan COVID."
Premier Andrews menegaskan hal itu dengan pertimbangan masa puncak penularan Omicron telah lewat, angka rawat inap di rumah sakit semakin menurun serta ribuan pekerja sudah kembali bekerja. Kewajiban mengenakan masker dalam ruangan akan dihapus untuk sebagian besar situasi, begitu pula keharusan bekerja dari rumah akan dihentikan.
Semua pelonggaran aturan ini akan diberlakukan pada Jumat 25Â Februari 2022 pukul 23.59 waktu setempat. Namun demikian, sejumlah aturan akan tetap berlaku, karena belum semua warga mendapatkan suntikan booster dan vaksinasi COVID-19 dosis penuh.
Advertisement
Penghapusan kewajiban kerja dari rumah bagi pegawai kantoran merupakan kabar baik bagi pengusaha kafe dan restoran di CBD (pusat kota).
Premier Andrews menyebut agar para pegawai pemerintahan Australia menerapkan aturan kerja tiga hari di kantor dan dua hari di rumah. Pegawai swasta juga diharapkan melakukan hal serupa.
"Itu sudah pernah dilakukan sebelumnya. Kami melihat hal ini cocok dan patut diterapkan secepatnya," katanya.
Bagi pekerja yang masuk kantor, kewajiban mengenakan masker akan dihapuskan, begitu pula dalam sebagian besar situasi lainnya.
Namun kewajiban mengenakan masker masih berlaku untuk:
- Murid SD kelas 3 ke atas, pegawai dan guru pra-sekolah dan SD
- Transportasi umum, taksi dan kendaraan berbagi, pesawat dan di dalam ruangan bandara
- Pegawai dan pengunjung rumah sakit, area dalam ruangan di panti jompo
- Pekerja perhotelan, retail, pengadilan dan penjara
- Pekerja di dalam ruangan untuk acara yang dihadiri lebih dari 30.000 orang
- Situasi khusus, seperti terjangkit COVID-19 atau kontak dekat dan harus keluar rumah
- Pekerja yang melayani masyarakat secara tatap muka.Â
Saat ditanya mengapa masker tidak lagi wajib untuk siswa sekolah menengah, Premier Andrews menyebut tingkat vaksinasi yang masih tertinggal di kalangan anak-anak.
"Vaksin anak-anak dilakukan lebih lambat daripada orang dewasa. Sekarang kita perlu mendorong sebanyak mungkin anak divaksinasi," ujarnya.
Sejauh ini baru 54 persen warga Victoria berusia 5 hingga 11 tahun telah menerima satu dosis vaksin, dibandingkan dengan sekitar 94 persen dari mereka yang berusia 12 tahun ke atas.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Operasi di Rumah Sakit Tak Lagi Dibatasi
Rumah sakit umum akan dapat melakukan kembali semua jenis operasi, begitu pula dengan rumah sakit swasta.
Selama pembatasan operasi elektif, tercatat lebih dari 80.000 pasien masuk daftar tunggu hingga awal Februari ini.
Premier Andrews menyebutkan Victoria akan bekerja sama dengan Negara Bagian New South Wales untuk mengurangi jumlah pasien yang harus menunggu operasi.
Kewajiban vaksinasi penuhPekerja di lingkungan pendidikan diberikan waktu hingga 25 Maret untuk "memperbarui" vaksinasi mereka — yang berarti harus mendapatkan tiga dosis vaksin.
Sejauh ini, dosis ketiga hanya diwajibkan di industri tertentu dan tidak diharuskan untuk pelanggan restoran. Tapi bukti bukti adanya manfaat dosis ketiga untuk kelompok usia yang direkomendasikan sangat jelas.
Aturan lebih terperinci soal kewajiban vaksinasi pada sektor ekonomi tertentu dapat diakses di situs pemerintah.
Aturan Isolasi Kemungkinan Dilonggarkan
Premier Andrews juga mengisyaratkan kemungkinan persyaratan isolasi yang dilonggarkan untuk kontak rumah tangga dari kasus COVID-19 sebelum kasus meningkat di musim dingin.
Dia menyebutkan pembahasan tentang pengurangan masa isolasi sedang dilakukan bersama dengan Pemerintah New South Wales.
Dikatakan, pengurangan masa isolasi akan ditawarkan kepada mereka yang telah divaksinasi tiga kali.
"Meskipun sulit untuk dibuktikan, namun hal ini merupakan salah satu cara mendorong orang untuk mendapatkan dosis ketiga," katanya.
"Tapi yang kita pahami, saat memasuki musim dingin, kita harus mempersiapkan diri lebih baik," ujarnya.
Premier Andrews menambahkan mereka yang satu rumah dengan kasus positif, akan dibolehkan keluar rumah asalkan mereka sudah tes antigen cepat (RAT) dan hasilnya negatif.
Pengecualian semacam itu sudah berlaku untuk sekelompok pekerja esensial yang terbatas.
"Ini perubahan besar dan bisa saja menyebabkan lebih banyak kasus. Jadi kita harus melakukannya dengan hati-hati. Itulah yang sedang disiapkan oleh tim kesehatan kami," katanya.
Advertisement