Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joe Biden telah memperingatkan warga Amerika bahwa mereka harus membayar harga untuk invasi Rusia ke Ukraina.
Salah satunya adalah bahwa harga gas kemungkinan akan naik.
Tetapi Biden juga sangat jelas dalam hal lain, bahwa pasukan AS tidak akan dikirim ke Ukraina untuk ambil bagian dalam konflik.
Advertisement
Dilansir dari laman CNN, Jumat (25/2/2022), saat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada hari Kamis, Biden mengatakan, "Pasukan kami tidak akan terlibat dalam konflik."
Dia menambahkan, "Pasukan kami tidak pergi ke Eropa untuk berperang di Ukraina tetapi untuk membela sekutu NATO kami dan meyakinkan sekutu di timur."
Ketika dia mengumumkan tahap pertama sanksi terhadap Rusia karena memulai invasi pada hari Selasa, Biden juga sangat berhati-hati untuk menjelaskan bahwa AS tidak agresif terhadap Rusia.
“Biar saya perjelas: Ini benar-benar langkah defensif di pihak kami. Kami tidak berniat melawan Rusia,” kata Biden.
Ukraina berbatasan dengan negara-negara anggota NATO Polandia, Slovakia, Hongaria dan Rumania. Jika Rusia mengancam salah satu negara ini, AS akan diminta oleh perjanjian untuk membela mereka.
“Namun, kami ingin mengirim pesan yang tidak salah lagi, bahwa Amerika Serikat, bersama dengan Sekutu kami, akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO dan mematuhi komitmen yang kami buat untuk NATO,” kata Biden.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi melancarkan serangannya ke Ukraina, Rabu (24/02/2022). Dari video yang beredar di media sosial, beberapa wilayah di Ukraina telah diserang dengan bom.
Pasukan AS Tak Akan Turun Langsung
Sebelumnya pada bulan Februari, Biden mengatakan kepada NBC News bahwa dia tidak akan mempertimbangkan skenario apa pun yang termasuk mengirim pasukan AS untuk mengevakuasi orang Amerika di Ukraina.
"Tidak ada. Itu perang dunia ketika Amerika dan Rusia mulai menembak satu sama lain," katanya.
Sementara klarifikasi Biden bahwa pasukan AS tidak akan terlibat secara ofensif dapat membantu menghindari konflik antara AS dan Rusia, para kritikus menunjukkan hal itu juga menjelaskan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pasukannya akan menghadapi lebih sedikit hambatan dalam invasi mereka.
"Biden melemahkan sumber pengaruh terpenting kami dalam krisis ini," Ian Brzezinski, mantan pejabat Pentagon di bawah Presiden George W. Bush mengatakan kepada New York Times awal bulan ini.
Advertisement