Sukses

Kaget dan Tak Mampu Berkata-Kata, Reaksi Warga Ukraina Usai Diserang Rusia

Warga Ukraina mengaku kaget atas ledakan yang dilakukan oleh Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Orang-orang yang tinggal di Kota Kostyantynivka, Ukraina timur, tidak asing dengan perang, tetapi invasi Rusia telah membuat mereka takut akan masa depan.

Dilansir dari laman BBC, Jumat (25/2/2022), kota ini terletak di wilayah Donetsk - dekat garis depan dalam konflik selama bertahun-tahun antara kedua negara. 

Sebagian wilayah itu telah dikuasai oleh separatis yang didukung Kremlin sejak 2014, sementara sisanya - termasuk Kostyantynivka - dikendalikan oleh pemerintah Ukraina. Setidaknya untuk sekarang.

Orang-orang terbangun pada hari Kamis oleh bunyi ledakan yang jauh, saat peluru Rusia menghantam wilayah Ukraina.

Sejak pagi, antrean mulai terbentuk di mesin ATM dan pom bensin, karena orang-orang bersiap untuk kemungkinan terburuk.

Banyak dari mereka yang kaget dan hanya terdiam.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Upaya Melarikan Diri

Andrei Varleez bergabung dengan antrian di sebuah pompa bensin bersama istri dan putranya - salah satunya masih bayi - setelah mendengar ledakan tersebut.

"Saya mendengarnya dengan jelas. Bumi benar-benar bergetar jadi kami bangun dan sekarang kami sedang menunggu bahan bakar," katanya. 

Di ibu kota Kiev dan di tempat lain di negara itu, ribuan warga sipil menumpuk di kereta, bus, dan mobil saat mereka mencoba melarikan diri.

Tetapi tidak ada tanda-tanda eksodus dari Kostyantynivka. Hanya ketidakpastian.

"Saya bahkan tidak mengerti apa yang harus kami lakukan. Kami warga sipil, bukan orang militer. Ke mana kami bisa melarikan diri? Saya tidak tahu. Saya punya anak kecil, saya tidak bisa melarikan diri," kata Andrei.

Seperti Andrei, orang-orang di seluruh Kostyantynivka sulit membayangkan seperti apa masa depan mereka. 

Jalan-jalan lebih sepi dari biasanya pada hari Kamis, karena orang-orang mengikuti berita invasi secara online dan di televisi, dan dengan berbicara dengan orang-orang terkasih mereka di tempat lain di negara itu.

3 dari 3 halaman

Infografis Gejala COVID-19 Omicron dan Cara Penanganan: