Sukses

Pria Dilarang Evakuasi, Ayah di Ukraina Serahkan 2 Anaknya ke Orang Asing

Seorang ayah di Ukraina harus menitipkan dua anaknya yang masih kecil ke orang asing, sebab pria 18-60 tahun tak boleh ke luar negeri.

Liputan6.com, Kyiv - Pemerintah Ukraina sedang darurat akibat invasi Rusia. Warga laki-laki berusia 18 hingga 60 tahun tidak boleh meninggalkan Ukraina. Hal tersebut berdampak kepada para ayah yang sedang tak didampingi istri.

Pada satu kasus, seorang ayah terpaksa menyerahkan dua anak-anaknya ke orang asing karena ia tidak boleh pergi dari Ukraina.

Menurut laporan RTE, Minggu (27/2/2022), pria itu menitipkan kedua anaknya kepada seorang wanita yang tak ia dikenali. Wanita itu bernama Natalia Ableyeva.

"Ayah mereka memberikan kedua anaknya kepada saya, dan mempercayai saya, memberikan paspor mereka ke saya untuk mengantar mereka," ujar Ableyeva yang berusia 58 tahun.

Ia sendiri harus meninggalkan kedua anak-anaknya yang bekerja sebagai polisi dan perawat di Ukraina. Mereka tetap bertuga di tengah invasi Rusia.

Ibu dari kedua anak kecil itu sedang berada di luar negeri, yakni Italia. Sang ayah memberikan anaknya nomor ponsel ibunya, kemudian mengucapkan selamat tinggal.

Natalia Ableyeva lantas menyeberangi perbatasan menuju Hungaria bersama dua anak tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bertemu Ibu

Natalia Ableyeva dan dua anak kecil itu menunggu di Beregsurany, perbatasan Hungaria. Mereka berdiam di tenda untuk pengungsi.

Anak laki-laki menangis ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi, dan ternyata yang menelepon adalah ibunya.

Sang ibu bernama Anna Semyuk (33) berhasil tiba di Italia dan bertemu kedua anaknya. Ia langsung memeluk putranya.

Anna Semyuk juga memeluk Natalia Ableyeva seraya berterima kasih. Kedua wanita itu menangis.

Di tengah invasi Rusia, ia meyakinkan anaknya bahwa mereka akan baik-baik saja dan segera pulang.

"Yang saya bisa katakan kepada anak-anak bahwa segalanya akan baik-baik saja," ujar Anna Semyuk. "Dalam satu atau dua minggu dan kita akan pergi pulang."