Liputan6.com, Kiev - Rusia dituduh menggunakan bom termobarik dalam perang melawan Ukraina. Bom tersebut dijuluki Bapak Segala Bom atau bom vakum.Â
Bagaimana cara kerjanya? Menurut laporan BBC, Rabu (2/3/2022), bom vakum itu memiliki peledak udara yang berisi fuel container dengan dua peledak terpisah.
Advertisement
Baca Juga
Ini bisa diluncurkan sebagai roket atau bom. Ledakan pertama bisa memicu asap yang besar dalam skala luas.
Setelahnya, muncul ledakan kedua yang bisa meledakan asap-asal tersebut. Alhasil, kerusakan lebih dahsyat terjadi akibat munculnya bola api besar. Itulah mengapa bom itu sangat berbahaya bila Rusia memakainya.
Penggunaan bom ini diungkap beberapa pihak termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch. Amnesty International menuding senjata tersebut digunakan Rusia untuk menyerang preschool di Ukraina Timur Laut, tempat masyarakat sipil.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisa Musnahkan Tubuh Manusia
BBC menyebut ledakan asap dari bom vakum itu bisa memusnahkan tubuh manusia serta menghancurkan gedung-gedung.
Efek ledakan bom ini amat parah jika diledakan di ruang tertutup. Ukuran bom ini juga bisa muncul di ukuran kecil, seperti granat tangan.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin juga telah meminta agar pasukan nuklir Ukraina bersiaga.
Ucapan Putin menuai kecaman dari Gedung Putih yang berkata bahwa perang nuklir seharusnya jangan dipertempurkan, sebab pertempuran seperti itu tidak bisa dimenangkan.
Advertisement