Liputan6.com, Sunan - Korea Utara (Korut) menembakkan setidaknya satu proyektil tak dikenal ke perairan di sebelah timur Semenanjung Korea pada Sabtu 5 Maret 2022, yang diyakini sebagai rudal balistik. Demikian menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Awalnya tidak jelas berapa banyak proyektil yang telah ditembakkan Korut, tetapi Kepala Staf Gabungan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa proyektil itu dianggap sebagai rudal balistik tunggal, yang diluncurkan dari daerah Sunan dekat ibu kota Pyongyang.
Baca Juga
"Militer Korea Selatan menjaga postur kesiapan dengan memantau gerakan terkait dalam persiapan untuk peluncuran tambahan," kata pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Sabtu (5/3/2022).
Advertisement
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan akan mengadakan pertemuan darurat Sabtu pagi, Kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Penjaga Pantai Jepang memperingatkan kapal-kapalnya, mengatakan "kemungkinan rudal balistik telah diluncurkan dari Korea Utara."
"Kami menyarankan kapal untuk memperhatikan informasi lebih lanjut, dan jika mereka mengamati benda jatuh, jangan mendekati dan melaporkan informasi yang relevan kepada Penjaga Pantai Jepang," kata Penjaga Pantai Jepang.
Peluncuran rudal Korea Utara pada hari Sabtu ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden Korea Selatan pada tanggal 9 Maret, di mana Korea Utara kemungkinan akan menjadi masalah utama dalam pemilihan tersebut.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Uji Coba Rudal Kesembilan Tahun 2022
Ketegangan internasional telah meningkat atas serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara baru-baru ini, tindakan yang telah lama dilarang oleh Dewan Keamanan PBB.
Peluncuran terbaru ini menandai uji coba rudal kesembilan Korea Utara pada tahun 2022. Pada Januari mencatatkan rekor jumlah tes semacam itu, dengan setidaknya tujuh peluncuran selama sebulan termasuk jenis baru "rudal hipersonik" yang mampu bermanuver dengan kecepatan tinggi.
Analis memperkirakan peningkatan pengujian tahun ini menunjukkan Kim berusaha untuk memenuhi tujuan domestik, sekaligus menunjukkan dunia yang semakin bergejolak bahwa Pyongyang tetap menjadi pemain dalam perebutan kekuasaan dan pengaruh.
Advertisement