Sukses

PM Pakistan Tak Mau Terima Ajakan Internasional yang Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Pakistan telah abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB soal Ukraina-Rusia.

Liputan6.com, Islamabad - Perdana Menteri Imran Khan pada Minggu, 6 Maret mengecam dunia yang telah meminta Pakistan untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, menyindir mereka memperlakukan negaranya seperti budak.

Pekan lalu, 22 diplomat yang berbasis di Islamabad merilis sebuah surat bersama yang menyerukan kepada pemerintah Pakistan untuk bergabung dengan resolusi PBB dalam mengutuk serangan Rusia di Ukraina.

Pakistan telah abstain dari pemungutan suara pada resolusi tersebut, demikian dikutip dari laman The Hill, Senin (7/3/2022).

"Apa pendapatmu tentang kami? Apakah kami budakmu, apa pun yang kamu katakan, kami akan lakukan?" Khan mengatakan selama rapat umum politik.

"Saya ingin bertanya kepada duta besar Uni Eropa: Apakah Anda menulis surat seperti itu ke India?" Khan menambahkan, mencatat bahwa orang India juga abstain dalam pemungutan suara.

Dalam surat mereka, para diplomat, banyak di antaranya mewakili EU menulis, "Sebagai kepala misi untuk Republik Islam Pakistan, kami mendesak Pakistan untuk bergabung dengan kami dalam mengutuk tindakan Rusia."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kunjungan Imran Khan ke Moskow

Hanya beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina, Khan mengunjungi Moskow untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari.

"Kami berteman dengan Rusia dan kami juga berteman dengan Amerika. Kami berteman dengan China dan Eropa; kami tidak berada di kubu mana pun," kata Khan.

Pemimpin Pakistan itu mengatakan, dia berencana untuk tetap netral dalam konflik dan bekerja dengan mereka yang berusaha untuk mengakhiri perang.

3 dari 3 halaman

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer