Sukses

Nilai Sanksi Tidak Sah, Putin Sebut Rusia Bakal Atasi Masalah Sendiri

Presiden Putin menyebut bahwa Rusia akan mengatasi masalahnya sendiri.

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis (10 Maret) bahwa sanksi Barat tidak sah dan Rusia akan dengan tenang menyelesaikan masalah yang timbul darinya.

Berbicara pada pertemuan pemerintah, Putin juga mengatakan Moskow--produsen energi utama yang memasok sepertiga gas Eropa--akan terus memenuhi kewajiban kontraktualnya. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (11/3/2022).

Berbicara dengan tenang, pemimpin Kremlin mengakui bahwa sanksi yang diberlakukan sejak awal yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina sedang dirasakan.

“Jelas bahwa pada saat-saat seperti itu permintaan masyarakat terhadap kelompok barang tertentu selalu meningkat, tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang,” katanya.

"Secara bertahap, orang akan menyesuaikan diri, mereka akan mengerti bahwa tidak ada peristiwa yang tidak bisa kita tutup dan selesaikan."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Rusia Enggan Kompromi

Presiden Putin juga mengatakan bahwa Rusia pada akhirnya akan muncul lebih kuat dan lebih mandiri setelah mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh apa yang disebutnya sanksi tidak sah Barat.

Putin mengatakan tidak ada alternatif untuk "operasi militer khusus" di Ukraina dan bahwa Rusia bukanlah negara yang dapat menerima kompromi kedaulatannya untuk semacam keuntungan ekonomi jangka pendek.

"Sanksi ini akan dijatuhkan dalam hal apa pun," kata Putin dalam pertemuan itu. 

"Ada beberapa pertanyaan, masalah dan kesulitan tetapi di masa lalu. Meski demikian, kami telah mengatasinya dan kami akan mengatasinya."

Berbicara pada pertemuan yang sama, Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi arus keluar modal dan bahwa negara itu akan membayar utang luar negerinya dalam rubel.

"Selama dua minggu terakhir, negara-negara Barat pada dasarnya mengobarkan perang ekonomi dan keuangan melawan Rusia," katanya.

Dia mengatakan Barat telah gagal memenuhi kewajibannya kepada Rusia dengan membekukan cadangan emas dan mata uang asingnya. Itu mencoba menghentikan perdagangan luar negeri, katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina: