Liputan6.com, Kiev - Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang sebuah rumah sakit jiwa di dekat kota Izyum, Ukraina timur, pada Jumat (11 Maret) dalam apa yang disebut gubernur regional sebagai "serangan brutal terhadap warga sipil".
Serangan itu tidak menimbulkan korban, kata Layanan Darurat Negara Ukraina dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
"Semua 30 staf dan 330 pasien berada di tempat perlindungan bom pada saat serangan," katanya, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (12/3/2022).
Advertisement
"Ini adalah kejahatan perang terhadap warga sipil, genosida terhadap bangsa Ukraina," tulis Oleh Synegubov, gubernur wilayah Kharkiv di aplikasi pesan, Telegram.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan di daerah yang telah melaporkan pertempuran sengit sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "de-Nazify" Ukraina.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Targetkan Reaktor Nuklir
Serangan yang dilaporkan itu menyusul pemboman sebuah rumah sakit di kota selatan Mariupol di mana para pejabat Ukraina mengatakan tiga orang tewas pada Rabu, termasuk seorang anak.Â
Rusia mengatakan akan menyelidiki insiden itu tetapi beberapa pejabat menolak laporan serangan itu sebagai "berita palsu".
Synegubov mengatakan secara terpisah bahwa pasukan Rusia telah menembaki daerah pemukiman Kharkiv, kota utama di wilayah itu, 89 kali dalam satu hari tetapi tidak ada bahaya bagi warga sipil setelah sebuah institut yang berisi laboratorium nuklir diserang.
Seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa pesawat Rusia mengebom institut di Kharkiv yang merupakan rumah bagi reaktor nuklir eksperimental.
"Belum ada ancaman terhadap penduduk sipil," kata Synegubov dalam sebuah pidato video.
Semua pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina beroperasi secara stabil tetapi staf di pabrik Zaporizhzhia menghadapi "tekanan psikologis" di tempat kerja menyusul penangkapannya oleh pasukan Rusia, kata perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom.
Advertisement