Sukses

China Kirim Sinyal Ingin Jadi Juru Damai Perang Rusia - Ukraina

Perdana Menteri China Li Keqiang, Jumat (11/3) menyebut situasi di Ukraina "genting" dan menawarkan bantuan dalam memainkan "peran positif" bagi perdamaian sambil terus menolak untuk mengkritik Rusia.

Liputan6.com, Beijing - Perdana Menteri China Li Keqiang, Jumat (11/3) menyebut situasi di Ukraina "genting" dan menawarkan bantuan dalam memainkan "peran positif" bagi perdamaian sambil terus menolak untuk mengkritik Rusia.

China secara umum berpihak pada Rusia dalam konflik itu, dan menolak menyebutnya sebagai perang atau invasi. Amerika menuduh China membantu menyebarkan berita bohong dan informasi yang keliru keluar dari Moskow.

China telah menawarkan untuk menjadi fasilitator pembicaraan antara kedua pihak, meskipun tidak banyak berpengalaman dalam peran itu dan kemungkinan tidak akan dipandang sebagai pihak yang netral.

Pekan ini negara itu mengirim bantuan kemanusiaan, mencakup pangan dan kebutuhan sehari-hari senilai $791.000 ke Ukraina tetapi tetap menentang sanksi terhadap Rusia atas invasinya dan berjanji akan melanjutkan perdagangan dan kerja sama ekonomi yang normal dengan Moskow.

Tanggung jawab Li, orang nomor 2 setelah Presiden Xi Jinping, utamanya mengawasi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Berbicara setelah penutupan sesi tahunan badan legislatif China, ia mengatakan China tetap menentang sanksi karena akan "merugikan pemulihan ekonomi dunia."

Dia juga mengulangi pernyataan bahwa China mengikuti "kebijakan perdamaian luar negeri yang independen" dan "berpendapat bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati.

 

2 dari 2 halaman

China Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 11 Miliar untuk Ukraina

Palang Merah China akan memberikan sejumlah bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan atau Rp 11 miliar ke Ukraina.

Bantuan tersebut terdiri dari kebutuhan sehari-hari, kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian pada Rabu (9 Maret), seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (9/3/2022).

Invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu telah mengirim lebih dari 1,5 juta warga Ukraina melarikan diri ke luar negeri.

Sementara mereka yang tersisa di kota Mariupol yang dikelilingi Ukraina dengan cepat kehabisan listrik, panas, makanan, dan air minum setelah lebih dari seminggu pengeboman.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • negara yang berada di wilayah Eropa, serta merupakan negara terluas di dunia
    negara yang berada di wilayah Eropa, serta merupakan negara terluas di dunia

    Rusia

  • Ukraina

Video Terkini