Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan (Korsel) berada di urutan pertama negara dengan kasus baru COVID-19 terbanyak. Dalam 28 hari terakhir, ada 5,2 juta kasus COVID-19.
Peningkatan kasus ini terjadi di tengah pelonggaran protokol kesehatan di Korsel. Meski angka kasus naik, angka kematian tidak naik pesat, yakni 3.314 kasus dalam 28 hari terakhir, atau 0,06 persen dari total kasus baru.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data kementerian kesehatan Korea Selatan, Senin (14/3/2022), kasus harian sudah tembus 300 ribu kasus. Mayoritas pasien meninggal berusia 70 tahun ke atas. Akan tetapi, kematian usia 20-29 kini mulai bertambah jadi 26 orang.
Negara ASEAN, Vietnam, juga masuk lima besar. Rusia yang tengah menjajah Ukraina turut mencatat kenaikan kasus.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, berikut lima negara dengan kasus baru COVID-19 tertinggi:
1. Korea Selatan: 5,2 juta kasus baru
2. Jerman: 4,8 juta
3. Vietnam: 3,4 juta
4. Rusia: 3,3 juta
5. Brasil: 1,9 juta.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Antibodi dari Vaksinasi COVID-19 2 Dosis Turun, Jubir Reisa Ajak Booster
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat yang sudah vaksinasi 2 dosis lengkap dapat segera melakukan booster. Ditegaskan pentingnya melakukan vaksinasi booster setelah melengkapi vaksin dosis primer.
“Mengapa perlu booster? Karena imunitas atau daya tahan tubuh, yakni antibodi yang terbentuk oleh vaksin COVID-19 primer akan menurun, sehingga tidak lagi dapat memberikan proteksi yang optimal," terang Reisa melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (14/3/2022).
"Oleh karena itu, dibutuhkan suntikan booster atau suntikan ketiga agar jumlah antibodi tersebut dapat naik lagi dan memberikan perlindungan yang optimal kembali."
Lebih lanjut, Reisa menjelaskan, antibodi pasca vaksin memang tidak bisa hanya dilakukan sekali suntik untuk seumur hidup atau bertahan selamanya.
“Booster ini dilakukan selama antibodi tersebut masih ada dalam tubuh, sehingga pastikan sudah melengkapi vaksin primer sebanyak 2 dosis atau 1 dosis untuk jenis vaksin Jansen sebelum melakukan booster,” lanjutnya.
Sesuai aturan dari Kementerian Kesehatan, masyarakat yang belum melengkapi dosis kedua dalam vaksin primer lebih dari 6 bulan, maka vaksinasi dosis pertama harus diulang. Ini karena antibodi yang terbentuk dalam tubuh sudah terlanjur terlalu rendah atau hilang.
Bagi yang harus mengulang vaksinasi COVID-19 dari awal dapat menggunakan jenis atau platform vaksin yang berbeda dari vaksin semula.
Advertisement