Jet Tempur Milik Koalisi Saudi Pukul Mundur Milisi Houthi di Yaman

FOTO: Potret Pejuang Yaman di Garis Depan Pertempuran — Seorang pejuang Yaman yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi bersiap untuk menembakkan senjatanya selama bentrokan dengan pemberontak Houthi di garis depan Kassara dekat Marib, Yaman, 20 Juni 2021. (AP Photo/Nariman El-Mofty)

Liputan6.com, Sanaa - Jet-jet tempur milik pasukan koalisi pimpinan-Saudi pada Minggu (13/3) memukul mundur milisi Houthi di dua front di provinsi Marib yang kaya minyak di Yaman, kata sumber militer pemerintah Yaman kepada Xinhua.

Serangan udara itu menargetkan anggota Houthi di distrik barat Sirwah dan distrik selatan Al-Jubah, hanya beberapa mil jauhnya dari pusat kota Marib.

Dikutip dari laman Xinhua, Senin (14/3/2022) Marib adalah kota yang dikendalikan pemerintah dan merupakan ladang minyak Safer.

"Serangan itu menewaskan puluhan orang dan menghancurkan beberapa kendaraan. Memaksa mereka (Houthi) mundur," kata sumber di garis depan yang tidak mau disebutkan namanya.

Sementara itu, koalisi mengatakan, pihaknya telah meluncurkan 12 serangan udara terhadap milisi Houthi di Marib dalam 24 jam terakhir.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemberontak Houthi menyerang wilayah Yaman dengan rudal. Ledakan rudal tewaskan 17 warga sipil termasuk anak berusia 5 tahun.

2 dari 3 halaman

Anggota Houthi Banyak Tewas

Militan Houthi menguasai Hodeidah yang menjadi pelabuhan utama di Yaman (AP Photo)

Aksi ini menghancurkan delapan kendaraan dan menimbulkan banyak korban jiwa pada para anggota Houthi, kata Al-Arabiya milik Saudi.

Media Houthi juga melaporkan serangan udara koalisi terhadap Houthi di Marib tetapi tidak memberikan rincian.

Houthi baru-baru ini kehilangan beberapa distrik strategis di provinsi Shabwa tengah-selatan yang kaya minyak dan provinsi tengah Marib.

Yaman telah terperosok dalam perang saudara sejak akhir 2014 ketika milisi Houthi yang didukung Iran menguasai beberapa provinsi utara dan memaksa tentara pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung Saudi keluar dari ibu kota Sanaa.

3 dari 3 halaman