Liputan6.com, Pyongyang - Utusan khusus Amerika Serikat untuk Korea Utara Sung Kim meminta China untuk mengutuk peluncuran rudal Korut yang terus berlanjut, kata departemen luar negeri AS pada Minggu 13Â Maret. Kim juga meminta China untuk membantu membawa Korea Utara kembali berdialog dalam percakapan telepon dengan rekannya dari China, Liu Xiaoming, menurut juru bicara departemen Ned Price.
Panggilan itu dilakukan pada Kamis 10 Maret, hari yang sama ketika Amerika Serikat membuat pernyataan intelijen bahwa uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini terjadi pada 27 Februari dan 5 Maret 2022 (waktu Seoul).
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman Korea Herald, Senin (14/3/2022) uji coba ini melibatkan sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru.
"Perwakilan Khusus Kim mengecam keras peluncuran itu, yang melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan menghadirkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Price tentang panggilan itu dalam siaran pers.
"Dia menyatakan keprihatinan bahwa peluncuran ini menunjukkan tekad DPRK untuk memajukan senjata pemusnah massal dan program rudal balistik yang melanggar hukum dan melanjutkan jalur yang semakin meningkat," tambahnya.
AS mengatakan, uji coba rudal terbaru Korut yang melibatkan sistem ICBM baru tidak menunjukkan jangkauan atau kemampuan ICBM tetapi Korut akan segera melakukan uji coba ICBM "pada jarak penuh," mencabut moratorium nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukannya secara sendiri.
Laporan sebelumnya juga mengatakan, Korea Utara tampaknya sedang memperbaiki situs uji coba nuklir Punggye-ri, yang konon dihancurkan pada 2018.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
7 Uji Coba Rudal pada Awal Tahun 2022
Kim menekankan baik AS dan China berbagi minat dalam memastikan stabilitas regional, menyerukan Beijing untuk bergabung dengan Washington yang "secara terbuka mengutuk peluncuran rudal DPRK," kata Price.
AS setidaknya tiga kali gagal menjatuhkan sanksi tambahan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) terhadap Korea Utara karena uji coba rudalnya yang provokatif.
Korea Utara telah meluncurkan sembilan putaran peluncuran rudal sejak awal tahun, termasuk tujuh pada Januari 2022, yang menandai jumlah terbesar uji coba rudal yang dilakukan dalam sebulan.
"Perwakilan Khusus Kim juga mendorong China untuk mendesak Korea Utara untuk menghentikan aktivitas destabilisasi dan kembali ke dialog," kata juru bicara departemen tentang panggilan Kim-Liu.
"Kim menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat tetap terbuka untuk diplomasi dengan Korea Utara untuk membuat kemajuan menuju tujuan bersama guna mewujudkan denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea."
Advertisement