Liputan6.com, Washington D.C - Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan gempuran hebat Rusia di bagian barat Ukraina pada Minggu (13/3), dekat perbatasan Polandia, adalah sesuatu yang telah mereka antisipasi.
“Ini tidak mengejutkan bagi komunitas intelijen dan keamanan nasional Amerika," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam sebuah acara TV CNN.
Advertisement
Baca Juga
“Yang terjadi adalah Vladimir Putin frustrasi karena pasukannya tidak mencapai kemajuan yang mereka harapkan," demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (15/3/2022).
Sedikitnya 35 orang tewas dan 134 terluka Minggu (13/3) pagi ketika Rusia menembakkan beberapa rudal ke Pusat Internasional bagi Penjaga Perdamaian dan Keamanan, sebuah pangkalan militer di Ukraina barat.
Fasilitas itu, tidak jauh dari Lviv, tempat dimana unit-unit NATO berlatih dengan pasukan Ukraina.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akankah NATO Akan Merespons
Pasukan NATO di Polandia hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari titik serangan tersebut.
Hal itu menimbulkan keprihatinan apabila Rusia salah langkah sedikit saja, bisa menyebabkan perang semakin meluas.
“Apabila Rusia menyerang, melepaskan tembakan ke wilayah NATO, maka aliansi NATO akan meresponsnya," Sullivan memperingatkan dalam sebuah wawancara di program TV CBS.
Advertisement