Liputan6.com, Manhattan - Seorang pria bersenjata dan bertopeng menembak para tunawisma saat mereka tidur di jalanan New York dan Washington D.C Amerika Serikat (AS). Penembak dilaporkan telah menyerang lima kali dalam kurun waktu sembilan hari.
Polisi AS mengatakan "modus operandi" adalah sama dalam setiap kasus, dan wali kota dari dua kota takut "pembunuh berdarah dingin" sedang berkeliaran.
Baca Juga
Dua orang meninggal. Tenda seseorang dibakar, setelah dia ditikam dan ditembak.
Advertisement
Mengutip BBC, Selasa (15/3/2022), pihak berwenang menawarkan sejumlah hadiah untuk menangkap si pelaku penembakan sekaligus pembunuh para tunawisma tersebut.
Polisi di DC menawarkan hadiah $25.000 sekitar Rp 358 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pria bersenjata itu. Sementara polisi di New York menawarkan hadiah $10.000 sekitar Rp 143 juta.
Biro Federal Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak juga bergabung dalam penyelidikan.
Polisi New York sedang menyelidiki lebih lanjut kematian pria tunawisma lain di Manhattan pada Minggu malam. Penyebabnya belum ditentukan dan belum jelas apakah kasus tersebut terkait dengan rangkaian penembakan lainnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kronologi Laporan Penembakan Misterius Terhadap Tunawisma
Departemen Kepolisian Metropolitan DC mengatakan satu orang ditembak pada 3 Maret dan lainnya pada 8 Maret - keduanya di tengah malam. Mereka terluka tetapi selamat.
Hanya sehari kemudian, layanan darurat menanggapi kebakaran tenda di kota di mana mereka menemukan seorang pria di dalam yang telah ditembak mati dan ditikam.
Di New York, seorang tersangka bertopeng pertama kali menembak seorang pria yang sedang tidur di sebuah jalan di lingkungan Soho Manhattan pada dini hari.
Wakil Kepala Hank Sautner dari Departemen Kepolisian New York mengatakan pada konferensi pers: "Korban, yang tertembak di lengan, bangun dan berteriak 'apa yang kamu lakukan?' dan tersangka melarikan diri."
Sekitar satu jam kemudian, menurut polisi, orang yang sama menembak dan membunuh pria lain yang juga tidur di Soho.
"Kami sekarang memiliki pembunuh berdarah dingin yang berkeliaran," kata Wali Kota DC Muriel Bowser dan Wali Kota New York Eric Adams dalam sebuah pernyataan bersama.
Wali Kota Adams mengatakan menonton rekaman CCTV dari penembakan fatal di Manhattan itu "mengerikan". "Kasus ini jelas dan mengerikan tindakan disengaja mengambil nyawa seseorang, tampaknya, karena dia tunawisma," tambahnya.
Advertisement