Sukses

PM Jepang Akan Umumkan Pencabutan Pembatasan Aturan COVID-19 Rabu 16 Maret Malam

Fumio Kishida dijadwalkan untuk berbicara pada pukul 7 malam ini waktu Tokyo.

Liputan6.com, Tokyo - Jepang akan mengumumkan pencabutan pembatasan COVID-19 yang diberlakukan di Tokyo dan 17 prefektur lainnya karena gelombang infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron terus surut pada Rabu (16/3/2022).

Perdana Menteri Fumio Kishida dijadwalkan untuk berbicara pada pukul 19.00 waktu Tokyo, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (16/3/2022).

Sebelumnya, PM Kishida diharapkan mengumumkan pencabutan pembatasan pada 21 Maret, bersama dengan pelonggaran lebih lanjut dari tindakan perbatasan.

Tokyo mencatat 7.836 kasus virus corona pada Selasa kemarin, turun 12 persen dari minggu sebelumnya. Gelombang Omicron menyebabkan rekor tingkat infeksi di ibu kota dan di seluruh Jepang pada Februari 2022, gelombang pandemi paling mematikan di negara itu sejauh ini.

Setelah awal yang lambat, program booster vaksin COVID-19 pemerintah telah dipercepat, dengan sekitar 71 persen populasi lansia Jepang yang rentan telah menerima dosis ketiga.

Pejabat di prefektur barat Osaka telah mempertimbangkan untuk meminta perpanjangan pembatasan karena rawat inap yang tinggi, tetapi akhirnya memutuskan untuk membiarkannya berakhir, layanan berita Kyodo melaporkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pakar: Omicron Belum Berakhir

Pakar kesehatan mengatakan, gelombang Omicron saat ini belum berakhir, dan varian baru bisa muncul kapan saja. Tetapi pembatasan, yang digunakan berulang kali selama pandemi dua tahun, telah kehilangan keefektifannya pada perilaku publik, kata profesor Universitas Tohoku Hitoshi Oshitani.

"Kita perlu memiliki strategi berbeda untuk menekan penularan pada tahap ini," kata Oshitani, penasihat utama respons pandemi pemerintah.

"Masih terlalu dini untuk membahas semacam strategi keluar dari virus ini."

3 dari 3 halaman

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona