Sukses

Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 4 Orang, Puluhan Ribu Rumah Masih Tanpa Listrik

Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,3 mengguncang Jepang pada Rabu 16 Maret 2022 malam.

Liputan6.com, Jakarta Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,3 mengguncang Jepang pada Rabu 16 Maret  2022 malam. Hingga Kamis (17/3/2022), puluhan ribu rumah tangga di Jepang masih hidup tanpa listrik akibat gempa.

Gempa juga mengakibatkan empat orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka dan memutuskan jaringan transportasi ke negara di Timur Laut itu.

Sejumlah perusahaan, termasuk raksasa pembuat chip dan Toyota Motor Corp bergegas untuk memeriksa dampak gempa yang mengguncang sesaat sebelum tengah malam itu.

Gangguan rantai pasokan dapat memberikan lebih banyak tekanan pada produksi ponsel pintar, elektronik, dan mobil yang sudah genting.

Gempa Jepang kali ini menghidupkan kembali ingatan akan bencana pada 11 Maret 2011 di daerah yang sama dan menyebabkan kereta cepat Shinkansen ditangguhkan tanpa batas waktu, dengan setidaknya satu jalan raya utama ke daerah itu ditutup untuk pemeriksaan keselamatan.

Bagian depan bangunan jatuh ke jalan-jalan di beberapa kawasan dan tayangan televisi menunjukkan atap ubin curam runtuh di atas mobil yang terparkir dan hancur. Sementara itu, pekerja memeriksa jalan raya yang retak.

Listrik padam seketika di wilayah Tokyo pascagempa meskipun sebagian besar telah menyala kembali dalam tiga jam.

Namun, sebanyak 24.720 rumah tangga yang menggunakan layanan Tohoku Electric Power Co di Jepang Timur Laut masih tanpa listrik hingga pukul 10.00 waktu setempat atau 08.00 WIB pada Kamis, meskipun perusahaan itu memperkirakan sebagian besar akan pulih di kemudian hari.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan empat orang meninggal dan bahwa pemerintah akan waspada terhadap kemungkinan gempa lebih lanjut yang lebih kuat dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Sedikitnya 107 orang sudah dilaporkan luka-luka, beberapa di antaranya mengalami luka serius, dengan 4.300 rumah tangga masih tanpa air hingga pagi ini.

2 dari 3 halaman

Magnitudo 7,3 Diralat Jadi 7,4

 

Antrean panjang warga Kota Fukushima mengular di area parkir untuk mengisi tangki plastik dengan air untuk penggunaan di rumah.

Renesas Electronics Corp., pembuat chip mikrokontroler terbesar dunia, mengatakan pihaknya tengah memeriksa kerusakan akibat gempa di tiga pabrik di Jepang.

Salah satu di antaranya adalah pabrik Naka yang canggih di Prefektur Ibaraki, yang ditutup selama tiga bulan pascagempa Maret 2011 dan selama waktu yang lebih singkat setelah gempa 2021.

Pabrik itu harus menghentikan produksi tahun lalu karena kebakaran yang memperburuk kekurangan chip global dan memaksa perusahaan otomotif untuk membatasi produksi.

Gempa, yang awalnya bermagnitudo 7,3 kemudian diralat menjadi 7,4 oleh Badan Meteorologi Jepang, mengguncang pada 23.36 waktu setempat di lepas pantai Prefektur Fukushima di kedalaman 60 kilometer.

Gempa dan tsunami Fukushima 2011, yang diperingati di seluruh negara itu kurang dari sepekan lalu, mengakibatkan sebanyak 18.000 orang tewas.

Peringatan tsunami yang dikeluarkan telah dibatalkan pada Kamis pagi. Beberapa daerah melaporkan kenaikan permukaan laut tetapi tidak ada kerusakan serius yang segera dilaporkan.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir